Mohon tunggu...
Meilina Faradiba
Meilina Faradiba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional di UPN “Veteran” Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pasca Pandemi: Pengaruh Penanaman Modal Asing sebagai Pemulihan Perekonomian Krisis Pandemi Covid-19

9 Oktober 2022   07:20 Diperbarui: 9 Oktober 2022   07:25 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : https://dinsos.bantenprov.go.id/

Dalam hal pembangunan ekonomi suatu bangsa, tidak terlepas dari kegiatan perekonomian yang stabil di satu negara, di sisi lain Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia saat ini sedang dalam masa berjuang melawan pandemi Covid 19 yang diketahui oleh semua kalangan. negara, gencar melakukan gerakan yang bertujuan untuk meminimalisir penyebaran virus corona, tercatat berdasarkan data dari situs berita Google mengenai perkembangan kasus Covid-19 di semua negara adalah Total Kasus di seluruh dunia tercatat 50794.593 dengan kasus pasien yang meninggal sebanyak 1.262.199 orang, terdapat penambahan kasus dari 24 oktober 2020 hingga 6 November 2020 sebanyak +6.963.625 orang, informasi yang ada, Amerika Serikat masih tercatat sebagai negara tertinggi kasus COVID-19 sebanyak 30.723 dengan kematian kasus berjumlah 238.248 kasus Dilihat dari data informasi yang penulis peroleh, jelas kasus pandemi covid 19 ini bukan main-main, perlu perhatian yang sangat serius dari semua pihak.

Pemerintah diseluruh negara dalam skala internasional dan multiregional telah melakukan banyak hal untuk menjaga stabilitas perekonomian itu sendiri, mulai dari peminjaman modal ke negara maju dengan tujuan untuk mendukung perekonomian negara membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di negaranya dengan melakukan trik untuk menarik perhatian investor asing sehingga bahwa dengan modalnya mereka masuk ke negaranya dengan harapan pemerintah dapat memetik hasil dari penanaman modal atau penanaman modal asing itu sendiri, walaupun diketahui bahwa keterbatasan yang diberlakukan oleh setiap negara merupakan hal yang menjadi salah satu kendala dalam menjalankan strategi negara dalam meningkatkan perekonomian negara

Nilai tukar adalah harga mata uang suatu negara terhadap negara lain atau mata uang suatu negara dinyatakan dalam mata uang negara lain (Salvatore, 1997: 140). Setiap kenaikan nilai tukar disebut depresiasi atau penurunan nilai mata uang domestik terhadap mata uang asing. Sedangkan setiap penurunan nilai tukar disebut apresiasi atau kenaikan nilai mata uang domestik terhadap mata uang asing. Secara umum, nilai tukar ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran mata uang asing. Nilai mata uang juga berfluktuasi sesuai dengan kondisi perekonomian negara.

Menurut Mankiw (2007:128) nilai tukar dibagi menjadi: dua kategori, yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Yang dimaksud dengan nilai nominal kurs adalah harga relatif mata uang dua negara. Sedangkan nilai tukar riil adalah harga nilai relatif barang atau jasa antara kedua negara. Dengan adanya investasi di masa pandemi, tentunya nilai tukar mata uang setiap negara terkadang berubah setiap waktu hal ini disebabkan naik turunnya perekonomian suatu negara dalam menghadapi ancaman resesi. Tentunya hal ini akan menghasilkan investasi yang berjalan maksimal atau tidak sesuai dengan timeframe yang dilakukan akibat pandemi yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.

Wabah Covid-19 telah berdampak pada berbagai sektor di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Setiap negara mengeluarkan berbagai kebijakan terkait pembatasan mobilisasi manusia dan barang yang tentunya kebijakan tersebut berdampak pada kegiatan perekonomian. Kebijakan yang dilakukan hampir bersamaan di berbagai negara menyebabkan penurunan permintaan global, dan harga Komoditas di pasar internasional cenderung menurun. 

Kondisi ini menggambarkan perlambatan ekonomi saat ini dan akan dihadapi di masa yang akan datang. Dari segi ketersediaan modal yang dapat segera dikerahkan untuk melaksanakan pembangunan nasional sangat tidak memadai, sehingga alasan Pertama, pemerintah melakukan berbagai kebijakan dan pendekatan. kepada negara-negara yang dapat memberikan bantuan kepada Indonesia, alhasil Dari upaya tersebut dapat kita lihat kenyataan bahwa saat ini Indonesia merupakan negara berkembang merupakan salah satu negara dengan utang tertinggi yang cukup besar di negara maju yang menyediakan pos -pinjaman moneter yang dihadapi bangsa. 

Dalam keadaan seperti ini mendorong pemerintah untuk mencari alternatif lain selain bantuan pinjaman luar negeri yang selama ini mendukung pembangunan negara berkembang atau berkembang yaitu dengan mengabaikan investasi khususnya Penanaman Modal Asing.

Investasi asing menjadi salah satu sumber pembiayaan yang penting bagi wilayah yang sedang berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan. Sehingga memicu persaingan diantara negara-negara untuk menarik investor dengan menawarkan berbagai insentif. Dari perspektif ekonomi makro, investasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Investasi adalah penambahan barang modal dan barang produksi untuk meningkatkan kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian.

Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang masih rendah, oleh karena itu kebutuhan pembangunan Pendidikan nasional sangat diperlukan untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang perekonomian negara negara industri, kemampuan swasta untuk ikut serta pembangunan masih lemah Perekonomian menuntut peran pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi.

Kemajuan pembangunan ekonomi suatu negara merupakan salah satu masalah penting dalam perekonomian, suatu negara dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan ekspor, dalam perdagangan internasional kegiatan ekspor merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kegiatan ekspor memberikan suatu keuntungan bagi suatu negara yang ikut serta di dalamnya, karena ekspor merupakan sumber devisa yang dibutuhkan oleh suatu negara yang perekonomiannya terbuka, ekspor dapat bekerja secara luas di berbagai negara sehingga dimungkinkan terjadi peningkatan jumlah produksi yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun