Oleh: Farach Feby
     Perkembangan moral peserta didik merupakan aspek kunci dalam proses pendidikan yang mempengaruhi perkembangan karakter dan nilai-nilai etika sejak awal pendidikan hingga sekolah menengah. Anak mulai memahami konsep dasar benar dan salah sejak usia dini ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya, baik di rumah, di sekolah, atau bermain dengan teman sebayanya. Proses pembelajaran moral ini terus berkembang seiring pertumbuhan siswa secara fisik, emosional dan kognitif dan menjadi dasar penting untuk membentuk perilaku dan keputusan mereka di masa depan.
     Pendidikan anak pada usia PAUD memiliki peran yang sangat signifikan dalam menanamkan nilai-nilai dasar moral pada anak. Melalui permainan yang terstruktur, interaksib dengan guru, anak di beri pengajaran untuk memahami konsep dasar seperti berbagi, menghormati orang lain, dan kejujuran. Selain itu, fokus utama pembelajaran pada jenjang ini adalah pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan landasan moral agar terbentuk dengan kokoh yang mana akan menjadi pedoman perilaku mereka di masa depan.
     Namun, proses pengembangan moral tidak berhenti sampai di situ. Ketika siswa berpindah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) mereka mulai mengeksplorasi nilai-nilai moral yang lebih kompleks seperti tanggung jawab, empati dan keadilan. Lingkungan sekolah menjadi arena penting tempat mereka untuk memperluas pemahaman moral yakni melalui interaksi dengan gurunya, teman sebaya, dan kurikulum yang mendukung pengembangan moral dan karakter.
     Perkembangan moral peserta didik mulai dari PAUD (Pendidikan Usia Dini) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas) memerlukan proses panjang yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pengalaman pribadi, lingkungan sosial, pengaruh budaya, serta pendidikan formal dan informal. Beberapa tahapan perkembangan moral yang secara umum dialami siswa mulai dari PAUD hingga SMA yakni sebagai berikut:
PAUD (Pendidikan Usia Dini)
- Tahap awal perkembangan moral terutama berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang aturan dan norma sosial yang sederhana, seperti aturan main di sekolah atau di rumah.
- Melalui interaksi bersama guru dan teman sebaya, anak mulai memahami konsep dasar sopan santun, berbagi, dan menghargai orang lain
- kegiatan yang mendorong kerja sama, empati, dan menghargai perbedaan dapat membantu membangun landasan moral pada tahap ini.
Sekolah Dasar (SD)
- Pada tahap ini, siswa mulai memahami nilai-nilai moral yang lebih kompleks seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati.
- Melalui pendidikan agama, pengembangan karakter dan interaksi dengan guru dan teman sebaya, siswa memahami perbedaan antara benar dan salah serta pentingnya berperilaku baik
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
- Perkembangan moral pada tahap ini sering ditandai dengan eksplorasi nilai-nilai moral yang lebih kompleks seperti toleransi, hak asasi manusia dan keadilan.
- Siswa mulai mengeksplorasi moralitas, mencoba memahami nilai-nilai identitas diri sendiri, mempertanyakan norma-norma yang ada dan memahami konsekuensi moral dari tindakan seseorang.
Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Pada tahap ini, siswa semakin terlibat dalam diskusi etika dan moral yang lebih dalam, sering kali dalam konteks mata pelajaran seperti filsafat atau studi agama.
- Mereka juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti kegiatan layanan atau relawan yang membantu mereka dalam  menginternalisasikan nilai-nilai seperti kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial.
- Siswa sekolah menengah atas juga mulai bersiap menghadapi masyarakat dewasa, di mana mereka menghadapi tantangan moral yang lebih kompleks dan beragam.
     Dalam perjalanannya, peserta didik dipengaruhi oleh berbagai pengalaman baik itu dari lingkungan sekolah ataupun dari lingkungan sosial dan keluarga. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan contoh yang baik, mendukung adanya refleksi moral dan juga menawarkan anak kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan diskusi yang meningkatkan pemahaman dan praktik nilai-nilai moral yang positif. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan moral siswa PAUD sampai SMA yaitu sebagai berikut:
- Pengaruh Keluarga
      Lingkungan keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan akhlak pada anak. Pola pengasuhan, nilai-nilai yang diajarkan serta interaksi antar anggota keluarga sangat mempengaruhi pemahaman dan pengamalan moral anak.
- Pendidikan Formal