Mohon tunggu...
Farabi Wardana
Farabi Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fotografer Lepas

Senang Memotret, Berkarya Melalui Visual

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagai Keyakinan Mengikuti Tradisi Nyadranan

16 September 2017   22:47 Diperbarui: 6 Februari 2018   01:29 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyadranan merupakan ritual adat masyarakat suku tengger yang mendiami lereng pegunungan bromo 

Ritual tersebut dilakukan pada perayaan hari raya karo dalam ritual tersebut masyarakat suku tengger berziarah ke makam keluarga serta slametan 

Ritual nyadranan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah,alam dan sesama dalam ritual ini masyarakat suku tengger mempersembahkan makanan ke makam para leluhur untuk menghormati leluhurnya

Pada prosesi slametan masyarakat membawa makanan dari rumah ke makam dan berkumpul di makam serta melakukan slametan yang di pimpin  langsung oleh dukun suku tengger selepas slametan mereka berbagi makanan dan makan bersama di atas makam keluarga sendiri

adapula tarian khusus yang di suguhkan dalam perayaan hari raya karo tarian tersebut adalah tarian ujung

dalam tarian ujung sendiri dimainkan oleh pria dewasa yang silih berganti memukul lawan menggunakan rotan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun