Mohon tunggu...
fara aulia
fara aulia Mohon Tunggu... -

Nama saya fara aulia, saya lahir pada 25 juni 1998, sekarang saya duduk di bangku kelas X di SMAN 16 BEKASI, hobi saya adalah menggambar, cita-cita saya membuat sebuah kartun ataupun komik indonesia yang terkenal

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buruh Dibawah Umur

15 April 2014   05:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia buruh di bawah umur masih sangat banyak, untuk menemukan mereka tidak terlalu susah, mereka bisa ditemukan di daerah pedalaman atau daerah pinggiran-pinggiran provinsi Indonesia. mereka menjadi buruh bukan keinginan mereka, melainkan karena desakkan ekonomi keluarga mereka. Mereka menjadi buruh dikarenakan  hal-hal seperti, keluarga mereka tak mampu membiayakan mereka sekolah sehingga menjadi pengangguran (pekerjaan sedapatnya) atau karena keluarga mereka membutuhkan tenaga mereka mencari uang (menambah pemasukkan uang keluarga). entah mana yang betul kedua-duanya sama saja membuat mereka menjadi buruh.
Contoh diantara mereka adalah dodon (wildan pratama). Dodon adalah anak dari keluarga kalangan bawah, yang terpaksa menjadi tulang punggung sementara keluarganya sejak dua tahun yang lalu bapaknya pindah kerja ke luar kota. Dodon masih mempertahankan sekolah karena ia yakin dengan bersekolah ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang  menjadikan ia orang ang sukses dengan jalan yang benar.
Kegiatan dodon sehari-hari, bersekolah di smkn 3 bogor  sambil berjualan baju milik tetangganya. setelah pulang sekolah ia menjadi kuli bangunan di daerah tempat tinggalnya. Saat hari minggu ia habiskan waktu dengan membantu ibu yang menjual baju milik tetangganya dan belajar.
Jujur saya tidak percaya anak sebaik, sepintar dodon mengalami hidup seperti itu.  pekerjaan yang seharusnya di lakukan oleh orang dewasa di lakukan olehnya. Tubuhnya yang tidak cukup kuat mengangkat benda-benda besar itu, kakinya yang cukup kuat melangkah lebih jauh lagi, pikirannya tak yang hebat membagi-bagi pekerjaannya. Tapi mau bagaimana lagi hal itu itu harus ia lakukan demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun