Dalam KKN edisi Covid -- 19 Universitas Negeri Malang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk mengabdi kepada masyarakat dengan bertemakan "Dari Manapun, Mahasiswa Membuat Produk Karya Pengabdian". Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pulang Kampung Universitas Negeri Malang ini memilih Desa Maindu, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan sebagai sarana pengabdian. Maindu sendiri terdiri dari 16 RT dan 4 RW dengan luas wilayah 2,92 km2. Dilansir dari (BPS Kabupaten Lamongan, 2020) jumlah penduduk Desa Maindu sebanyak 2.527 jiwa dengan kepadatan penduduk 865 jiwa/Km2. Disisi lain, luas lahan pertanian di Desa Maindu sejumlah 257,99 Ha. Melihat besarnya kepadatan penduduk dan luasnya lahan pertanian dan didukung dengan masyarakat yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani, tim KKN UM melihat peluang program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat Maindu, yaitu pelatihan pembuatan dan pemanfaatan biopori sebagai alternatif penyerapan air di Desa Maindu. Dengan adanya program kerja ini mahasiswa memberikan Pelatihan dan Pemanfaatan Biopori Sebagai Alternatif Penyerapan Air di Desa Maindu yang dapat dimanfaatkan di lingkungan rumah dalam upaya penyerapan air ketika hujan.
Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 dan dihadiri oleh 10 warga maindu, yang terdiri dari 1 perwakilan perangkat desa bidang pembangunan, 3 pewakilan ibu PKK, dan 6 perwakilan kelompok tani. Terihat perwakilan desa Miandu sangat antusias adanya pelatihan ini.
"Biopori adalah lubang resapan yang dibuat dengan sengaja, dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan yang ditutupi sampah organik yang berfungsi sebagai penyerap air ke tanah dan membuat kompos alami''. Alat dan bahan yang disiapkan dalam pembuatan biopori cukup sederhana dan dapat dijumpai pada lingkungan masyarakat Desa Maindu. Berikut alat dan bahannya:
- Bor tanah
- Pipa berkuran berdiameter 10 cm dan panjang 100 cm
- Tutup pipa yang berlubang dan tidak berlubang
- Bor Tangan dengan mata bor 5 mm -- 8 mm
- Gergaji besi
Cara Pembuatan  Biopori
- Buatlah lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalamannya sekitar 50 cm - 100 cm . Jarak antar lubang biopori pada tanah antara 50-100 cm.
- Lubang pipa bagian atas ditutup dengan tutup pipa berlubang sedangkan di bagian bawah pipa ditutup dengan tutup pipa yang tidak berlubang.
- Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan.
- Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan.
- Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.
Manfaat Biopori
Pembuatan biopori juga memiliki tujuan agar kita memperoleh manfaat. Berikut ini ada empat manfaat yang kita dapatkan jika membuat lubang resapan biopori di halaman rumah.
1. Mengurangi Sampah Organik
Pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena, ketika kita membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.
Selain mengurangi sampah organik yang akan dibuang ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik.
2. Menyuburkan Tanah