Mohon tunggu...
Fara Anggita Rosa
Fara Anggita Rosa Mohon Tunggu... Perawat - Off duty nurse

Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengakhiri Tahun 2018 dengan Nasi Bungkus

30 Desember 2018   18:58 Diperbarui: 31 Desember 2018   04:21 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambut tahun baru 2019 pastinya teman-teman sudah punya rencana bagaimana akan merayakannya. Sebagian teman memilih untuk liburan bersama keluarga apalagi untuk mahasiswa perantauan yang akan memenuhi terminal dan stasiun untuk pulang kampung. Sebagian yang lain memilih merayakan bersama teman-teman di rumah dengan bakar jagung dan mengobrol santai. Ketika kita menikmati suasana tersebut kita seakan lupa bagaimana nasib teman-teman yang tidak bisa merayakan tahun baru, seperti teman-teman kita yang tengah berada di rumah sakit.

Dalam membuat awal tahun 2019 lebih bermakna kita dapat melakukan berbagai kegiatan yang kita sukai, salah satunya dengan berbagi. Berbagi sesama manusia tidak akan mengurangi harta benda yang kita miliki namun akan menambah pahala pastinya. Kegiatan berbagi dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan untuk siapapun.

Pada hari Jumat, 28 Desember 2018, pukul 07.00 WIB saya bersama teman-teman saya melakukan kegiatan berbagi nasi bungkus. Kegiatan ini kami sebut dengan "Jumat Berbagi" yang dipelopori oleh salah satu dosen di fakultas kami. Kami melakukan pembagian nasi bungkus di RSUD Dr Soetomo Surabaya dan sekitarnya. 

Di area rumah sakit kami membagikan nasi untuk keluarga yang sedang menunggu pasien dan untuk bapak cleaning service. Setelah kami berjalan menyisir area rumah sakit kami menemui banyak keluarga pasien yang sedang duduk-duduk dan belum sarapan. Kamipun membagikan nasi kepada yang berkenan. Memang tidak semua keluarga pasien berkenan untuk menerima nasi bungkus kami, tapi tidak apa karena masih banyak yang lain yang membutuhkan.

Kami bergerak mulai dari bagian belakang rumah sakit yaitu IRNA Jiwa, menyusuri koridor-koridor hingga sampai ke bagian depan rumah sakit yaitu IRNA Obgyn, kecuali di area TB ya karena memang harus pakai masker saat di area TB. Selama berjalan kami dengan semangat menenteng tas kresek merah berisikan nasi bungkus dan menawarkan pada setiap keluarga pasien yang kami jumpai. 

Dengan senang hati banayk dari mereka yang mau mengambil bahkan lebih dari 1 untuk dimakan bersama suami atau anak mereka. Kami dengan senang hati memberikan nasi tersebut. Tak lama tas kresek yang kami bawa telah kosong, dan kami dengan tersenyum kembali ke parkiran untuk membagikan 1 lagi tas kresek berisi nasi bungkus di area sekitar kampus B Unair.

Kami sudah mempunyai target-target yang sering kami jumpai di area kampus B Unair. Bagi mahasiswa kampus B Unair pasti sudah tidak asing dengan ibu-ibu penjual koran yang setiap hari menjajakan koran di area tersebut. 

Beliau adalah salah satu target kami. Setelah memutari kampus B kami tidak menemukan ibu tersebut karena memang liburan jadi kampusnya sepi dan hanya ada satpam. Kami pun memustuskan untuk membagikan pada bapak tukang becak yang sering mangkal di dekat kampus vokasi. Nah, saat akan menuju kesana kami menemukan ibu penjual koran yang kami cari. 

Kami pun menunggu ibu tersebut karena beliau masih menjajakan korannya. Saat sudah dekat kami hampiri ibu tersebut dan kami tawarkan nasi bungkus. Ibu tersebut sangat senang dan mengambil beberapa juga untuk anak-anaknya. Biasanya anak-anak ibu tersebut juga ikut berjualan koran, namun kemarin kami tidak menemukannya. Setelah beliau pergi kami melanjutkan perjalanan ke arah lapangan softball. 

dokpri
dokpri
Di sana kami menemui bapak pengatur lalu lintas yang memakai baju badut. Buat kalian yang sering lewat area tersebut pasti pernah melihat beliau. Saat belau menepi kami menghampirinya lalu menawarkan nasi. Memang bapaknya suka bercanda katanya "waduh mbak kebetulan sekali ini tadi mbatin sudah lapar, eh ini dapat makan alhamdulillah," mendengar ucapan beliau kami merasa senang karena tidak terlambat bertemu dengan beliau hehe alhamdulillah. Kami beranjak menuju target selanjutnya yaitu bapak penjaga parkir di masjid Jend. Sudirman. Pasti yang sering ke masjid atau hanya lewat depan masjid juga tau nih beliau yang mana hehe.

Alhamdulillah setelah berkeliling jalan cukup lama akhirnya nasi bungkusnya habis. Kami pun pulang ke kos untuk makan hehe lapar juga ternyata.

Ini cerita singkat saya dan teman saya untuk menyambut tahun baru 2019. Masing-masing orang punya cara untuk memakanai pergantian tahun dengan lebih baik. Semoga cerita singkat ini bisa menginspirasi teman-teman yang lain. Jangan lupa untuk berbagi ya teman-teman karena berbagi itu indah.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun