Mohon tunggu...
Farah Nailal Azzah
Farah Nailal Azzah Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang pelajar/mahasiswa dan belajar di program studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

baca, bicara, buat kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lumpur Lapindo yang Tertinggal dari Debat Perdana

18 Januari 2019   23:26 Diperbarui: 19 Januari 2019   00:25 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: VOA Indonesia

Jelas, yang paling terasa dampaknya dari kandungan gas lumpur lapindo ini adalah masyarakat dan penduduk desa yang masih tinggal di sekitaran lokasi. Mereka mengaku mengalami permasalahan pada kondisi kesehatan khususnya dibagian paru-paru dan jantung. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta gangguan fisik lainnya yang belum terdeteksi, merupakan indikasi dari terganggunya kesehatan masyarakat setempat.

Tak hanya itu, yang lebih ironi lagi adalah jebolnya tanggul lumpur lapindo yang terjadi beberapa bulan lalu. Meskipun pihak pemerintah setempat telah mengusahakan untuk mengarahkan aliran air dan lumpur ke tempat lain, hal ini belum terlihat signifikan jika dibandingkan dengan keselamatan warga setempat. 

Beberapa dari masyarakat merasa khawatir karena sebelumnya telah berpindah-pindah tempat tinggal untuk menjauhi semburan lumpur lapindo namun dengan adanya kejadian ini, masyarakat diharapkan untuk segera mengevakuasi diri mengingat bahaya yang akan ditimbulkan dari lumpur lapindo ini.

Inilah, beberapa fakta dari lumpur lapindo yang akhir-akhir ini mulai tenggelam seiring dengan panasnya debat capres-cawapres. Dari realita ini, pemerintah sebagai pemangku kebijakan utama hendaknya mampu menunjukkan sikap positif karena kepada merekalah masyarakat mampu berharap dan meminta pertanggung jawaban akan nasib kehidupan mereka di lokasi terjadinya lumpur lapindo. 

Pemerintah diharapkan mampu bertindak secara tepat dalam menemukan solusi terhadap permasalahan ini. Dampak yang ditimbulkan juga tidak bisa dianggap sepele, kehadiran lumpur lapindo selama 13 tahun ini telah merubah tatanan kehidupan sosial masyarakat setempat. Mereka telah kehilangan kehidupan mereka, dari mata pencaharian, sekolah, hingga makam-makam keluarga mereka yang telah hilang tertimbun semburan lumpur lapindo bahkan juga mengancam kondisi kesehatan mereka.

Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan refleksi kita beberapa saat bahwa masih ada permasalahan lain yang masih mengganjal bertahun-tahun dihati masyarakat, yang masih belum terselesaikan. 

Sehingga kita tidak hanya mengingat dan memantau debat yang dirasa kurang panas saja karena masih ada banyak saudara kita disekitaran lumpur lapindo yang masih membutuhkan bantuan dan keprihatinan kita terutamanya tindak langsung dari pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun