Mohon tunggu...
KKN POSKO 79
KKN POSKO 79 Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Laporan Berita Acara KKN Posko 79 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santunan Anak Yatim Dalam Memperingati 10 Muharram 1446 H Desa Terban Menggandeng Mahasiswa KKN MB Posko 79 UIN Walisongo Semarang

22 Juli 2024   12:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:32 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Santunan Anak Yatim

Bulan muharram merupakan bulan yang Istimewa bagi kaum muslim karena sebagai tahun baru hijriah. Hal ini, dikarenakan bulan Muharam berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah pada 622 Masehi, yang menjadi awal mula ditetapkannya 1 Muharam. Salah satu amalan yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan adalah menyantuni anak yatim. Muslim diwajibkan untuk memuliakan anak yatim, menyayanginya, menanggung kehidupannya dan melakukan berbagai kebaikan yang dapat membuat senang hati anak yatim. Selain menyantuni, ada pula amalan lain bagi muslim yaitu mengusap kepala anak yatim pada 10 Muharram. Dalil tentang menyantuni anak yatim pada bulan Muharram

                                                                                                                                                     

Artinya, "Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, 'Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!' Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan."

Seperti di Desa Terban, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang ini, santunan anak yatim merupakan hal yang rutin dilakukan ketika 10 Muharram. Acara ini bertempat di Masjid Baitussalam Desa Terban. Santunan anak yatim dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Terban. Beliau mengatakan bahwa uang santunan anak yatim di Desa Terban dari tahun ke tahun bertambah banyak. Hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat Desa Terban akan memuliakan anak yatim semakin tinggi. Panitia santunan anak yatim Desa Terban ini mengajak pula Mahasiswa KKN MB Posko 79 UIN Walisongo Semarang untuk berpartisipasi menjadi panitia dalam acara ini.

Foto Bersama
Foto Bersama

Rangkaian acara yang paling inti adalah menyantuni anak yatim. Anak-anak  yatim tersebut diberi berbagai macam alat sekolah seperti tas dan diberikan sejuamlah uang. Dana yang diberikan untuk santunan anak yatim ini merupakan hasil penggalangan dana dari seluruh warga Desa Terban yang dilakukan pengurus Masjid Baitussalam yaitu sebesar 35 Juta. Acara ini ditutup dengan mengelus kepala anak yatim tersebut, hal ini dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Terban yang hadir pada acara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun