Mohon tunggu...
Fariha Yuflih
Fariha Yuflih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Senang berkegiatan di luar tapi juga bahagia kalo di rumah aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Industri Tapioka

16 Juli 2023   15:54 Diperbarui: 16 Juli 2023   16:27 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Limbah adalah hasil buangan dari proses produksi. Limbah yang di hasilkan ini biasanya memiliki kandungan yang beragam dan kebanyakan di buang langsung ke lingkungan. Kandungan dalam limbah dapat mencemari lingkungan, sehingga hasil limbah dalam proses produksi perlu diperhatikan dengan cermat. Salah satu proses produksi yang menghasilkan banyak limbah adalah industri tepung tapioka.

Untuk memproduksi tepung tapioka dalam skala industri membutuhkan jumlah bahan baku yang banyak yaitu sekitar 60 - 80.000 ton singkong. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan hasil limbahnya berbanding lurus yaitu, semakin banyak bahan baku yang digunakan maka semakin banyak juga limbah yang dihasilkan. Limbah pada proses pembuatan tepung tapioka akan menghasilkan dua jenis limbah yaitu, limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berasal dari proses pengupasan kulit singkong dan ampas hasil pemerasan yang sering disebut dengan onggok. Selain itu, limbah cair dihasilkan dari proses pencucian, pemerasan, dan pengendapan.

Kandungan dalam setiap hasil limbah industri tapioka ini masih memiliki senyawa organik yang tinggi. Apabila limbah-limbah tersebut langsung di buang ke lingkungan maka berpotensi untuk menjadi pencemar. Kulit singkong, onggok, dan limbah cair tapioka memiliki kandungan karbohidrat yang banyak. Hal ini dikarenakan, kandungan yang dominan pada tumbuhan singkong adalah karbihdrat, sehingga menyebabkan limbah yang dihasilkan pun juga didominasi oleh karbohidrat.

Alternatif yang dapat dilih selain membuang limbah hasil industri tapioka secara percuma, limbah tersebut bisa di manfaatkan kembali. Kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai kompos, pakan ternak, bioenergi seperti biobriket, hingga keripik. 

Untuk limbah berupa ampas atau onggok banyak digunakan sebagai pakan ternak, namun apabila kualitas onggok baik maka dapat dilanjutkan ke proses pembuatan tepung asia. Selanjutnya, limbah cair banyak diolah kembali hingga kandungannya aman untuk di buang ke lingkungan. Jika dilihat dari sisi mikrobiologi, kandungan dalam ketiga limbah tersebut berpotensi untuk menjadi sumber karbon dalam suatu medium. Pemanfaatannya dalam medium ini perlu di pelajari kembali karena nantinya akan berpengaruh pada kemampuan mikroba untuk bertumbuh dan dilihat dari morfologinya cenderung berukuran lebih kecil.

Limbah dari industri tapioka ini memiliki kandungan karbohdirat yang tinggi dan masih dapat dimanfaatkan kembali. Kandungan karbohidrat yang tinggi dapat menyebabkan lingkungan tercemar. Sehingga sebelum benar-benar aman untuk dibuang ke lingkungan, lebih baik di manfaatkan kembali. Limbah industri tapioka dapat dimanfaatkan kembali untuk pembuatan tepung asia, pakan ternak, dan pada bidang mikrobiologi dapat di manfaatkan menjadi medium pertumbuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun