ChatGPT dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk sebagai chatbot atau asisten virtual. Model ini bekerja dengan memproses data yang sangat besar dan memprediksi kata berikutnya dalam urutan kata berdasarkan urutan kata sebelumnya. Saat digunakan untuk menghasilkan teks, pengguna memberikan kata atau frasa awal sebagai promp, dan model kemudian menghasilkan teks yang melanjutkan promp tersebut.
Penggunaan teknologi AI, termasuk transformer dan pembelajaran mendalam, memungkinkan ChatGPT untuk menghasilkan teks yang lebih baik dan lebih mirip dengan bahasa manusia daripada teknik pembelajaran mesin tradisional. Meskipun demikian, seperti teknologi kecerdasan buatan lainnya, ChatGPT juga memiliki beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan bijak.
Dalam kesimpulannya, ChatGPT adalah contoh nyata tentang bagaimana teknologi kecerdasan buatan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pengembangan model bahasa alami. Model ini menunjukkan potensi besar untuk menghasilkan teks yang mirip dengan bahasa manusia dan dapat digunakan dalam berbagai konteks untuk memfasilitasi interaksi manusia dan mesin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H