Mohon tunggu...
muhammad faqihirfani
muhammad faqihirfani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

remind the history

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Opini Citra Positif Mapala

17 Mei 2023   17:30 Diperbarui: 17 Mei 2023   17:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi MAPALA adalah salah satu dari sekian banyak organisasi yang menggeluti olahraga ekstrim ini. Mahasiswa pecinta alam ini merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa yang memiliki minat, kecintaan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hampir di setiap perguruan tinggi / Universitas di Indonesia memiliki Organisasi Mapala.

Di dalam UKM Mapala setiap anggota memilikin kebutuhan masing masing dan kebutuhan ini yang menjadikan alasan dan motivasi untuk menjadi anggota Mapala. Kebutuhan yang dapat diperoleh adalah melalui kegiatan kegiatan dalam organisasi dan mengambil minat bakatnya dalam bidang kepecinta alaman seperti gunung dan hutan, panjat tebing, susur goa, arung jeram, diving, lingkungan hidup dan lainnya.

a. Citra Organisasi Mapala

Pandangan yang mungkin akan selalu ada pada mahasiswa pecinta alam adalah suatu kehidupan yang bebas dan terkadang terlihat seperti semaunya. Anggota mapala dicap jarang masuk kuliah kemudian nilai mereka jelek dan banyak mengulang mata kuliah. Di lingkungan mapala sendiri terkadang tabu membicarakan masalah perkuliahan, apalagi sampai menanyakan angkatan kuliah, kapan lulus dan pertanyaan seputar akademis.

Penampilan seorang pecinta alam juga dapat menggambarkan kehidupan mereka yang bebas. Rambut gondrong, dekil, anti kemapanan, berpakaian lusuh, kumal, memakai gelang tali perusik banyak ditangan dan kalung menjadi salah satu gambaran umum yang sering digambarkan masyarakat.

Pecinta alam juga identik dengan kegiatan outdoor, yang menjadi sarana menyalurkan rasa cintanya terhadap alam. Pecinta alam juga melakukan kegiatan seperti penelitian atau pengabdian pada masyarakat dan konservasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menunjukan kontribusi nyata organisasi pecinta alam terhadap lingkungan.

Kontribusi mereka melalaui kegiatan ini tidak diragukan lagi, Tentunya juga pandangan masyarakat akan kehidupan mapala yang seenaknya harus diperbaiki karena tidak semua mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan pecinta alam itu sama. Bahkan sebenarnya mapala bisa jadi bagian dari pelestarian lingkungan yang sekarang sedang sakit.

Organisasi Mapala juga tidak hanya kegiatannya saja yang banyak melainkan kita juga bisa mendapatkan relasi yang banyak juga dari mapala mapala lainnya, bahkan organisasi mapala mapala univ sejabodetabek juga sering mengadakan perkumpulan dan Latihan gabungan. Tidak diragukan lagi bahwa dari organisasi mapala kita bisa mendapatkan teman atau bahkan sahabat yang banyak dan luas,

b. Masalah Organisasi Mapala

Konflik atau masalah yang biasanya terjadi dalam Organisasi Mapala adalah kurangnya sumber daya yang disebabkan karena kurangnya tanggung jawab pengurus terhadap organisasi dengan tidak terlaksananya kegiatan dan biasanya juga disebabkan karena kurangnya komunikasi yang berakibatkan terhambatnya jalannya kegiatan kepecinta alaman.

Masalah yang biasanya juga terjadi adalah banyak dari anggota Mapala yang sudah tidak aktif dalam berkegiatan karna sudah disibukkan dengan kegiatan diluar Mapala ataupun dari jadwal kuliah yang sudah mulai padat yang menyebabkan kekurangan sumber daya dan berakibatkan kurang efektif Ketika mengadakan jalannya kegiatan.

c. Cara  menaikkan citra Organisasi Mapala

Beberapa waktu lalu terdengar kabar ada organisasi mahasiswa pecinta alam di salah satu kampus di Jakarta dibubarkan melalui surat rektor. Dengan adanya kabar tersebut tidak bermaksud untuk membahas hal itu atau masuk dalam konflik tersebut. Hanya ingin memberikan gambaran betapa kegiatan ini memiliki potensi yang baik dan mulia sebenarnya.

Mapala merupakan suatu organisasi yang sangat banyak nilai positifnya, sejatinya kegiatan kepecintaalaman menjadi sangat relevan untuk kaum muda saat ini. Keterampilan operasional tentu merupakan kemampuan dasar bagi setiap anggota Mapala yang selalu harus diasah agar mereka aman dan nyaman dalam beraktivitas di alam bebas.

Sejatinya puncak prestasi Mapala bukan hanya berpetualangnya saja, tapi juga Ketika mapala itu siap menurunkan dan mengirimkan anggotanya yang terampil dalam operasi SAR, kebencanaan, dan operasi kemanusiaan lainnya. Tidak terhitung juga kegiatan alam bebas Mapala yang menggunakan dengan kajian ilmiah baik berupa pengamatan atau penelitian sosial masyarakat, pemetaan, pengambilan data fisik maupun eksperimentasi yang lebih teknikal.

Ketika sebelum berkegiatan kepecinta alam tentunya organisasi Mapala memiliki struktur tersendiri dengan bertujuan untuk membagi dan memperjelas tugas tugas yang ditanggung oleh setiap anggotanya dan tentunya kita juga dapat belajar cara berorganisasi dengan baik dan efektif dalam melakukan sebuah kegiatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun