Mohon tunggu...
faqih alfadlil
faqih alfadlil Mohon Tunggu... Guru - Penyair Malam

Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alasan Kenapa Gita Savitri Dihujat Netizen

23 Februari 2023   06:07 Diperbarui: 23 Februari 2023   06:19 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang dipengaruhi oleh apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar. Buku yang dibaca, tempat belajar, video yang ditonton, lingkungan tempat dia hidup, semuanya mempengaruhi jalan pikiran orang. Maka kita dapati orang-orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda. 

Seorang aktivis sosial media, Gita Savitri, menjadi sorotan banyak orang. Setelah memposting tentang resep kecantikannya dia dapatkan karena tidak punya anak. Tak sampai di situ, dia juga menyebutkan bahwa tidak punya anak membuat hidup tenang dan tidak ada yang brisik di rumah. 

Indonesia memiliki budaya yang sangat kental dan mendalam. Sehingga postingan Gita Savitri pun dibabat habis oleh netizen, di mana orang-orang Indonesia kebanyakan ingin memiliki anak. Beberapa orang pun ingin memiliki anak namun belum diberi oleh yang di atas. 

Pemikiran Gita Savitri tentang "Childfree" sungguh sangat berbeda dengan kultur Indonesia. Pemikiran barat seperti itu tidak sejalan dengan pandangan "banyak anak banyak rezeki". Di negeri kita tercinta banyak sekali keluarga yang memiliki anak lebih dari 5. Bahkan salah satu kawan saya ada yang 15 bersaudara. 

Sebenarnya setiap orang boleh saja memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang lain. Itu sah dan lumrah. Masalah yang terjadi beberapa waktu lalu adalah seakan Gita Savitri menyalahkan pemikiran orang-orang yang ingin memiliki anak di mana ruang yang dipakai adalah Indonesia. 

Kalau ditarik ke dalam Syariah Islam, memiliki anak adalah sebuah hal yang penting. Semakin banyak anak yang dimiliki, semakin banyak pula jumlah kaum muslimin sebagaimana sabda nabi yang menyeruh umatnya agar menikah dengan wanita yang subur. Namun tentu saja harus ada pendidikan yang matang untuk anak-anak. Agar tidak hanya sekadar menambah jumlah, tapi juga kualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun