Mohon tunggu...
faqih alfadlil
faqih alfadlil Mohon Tunggu... Guru - Penyair Malam

Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sifat Yang Disebabkan Sosial Media

12 Januari 2023   17:28 Diperbarui: 26 Januari 2023   04:32 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang memiliki hidup yang berbeda-beda. Rezeki, jodoh, jalan hidup, yang tak sama. Namun, terkadang mata ini melihat kepunyaan orang jauh lebih menarik. Seringkali kita mendengar milik orang lain jauh lebih baik. Sehingga mudah sekali untuk membandingkan apa yang kita punya dengan orang lain. Dari perkara sederhana seperti baju, celana, jam tangan, HP, hingga kendaraan, rumah, istri, anak, orangtua, dan lain sebagainya. Mungkin tak salah bila pepatah mengatakan "rumput tetangga selalu lebih hijau".

Perintah untuk menjauhi sifat iri dan dengki Allah cantumkan dalam surat An Nisa ayat 23 yang artinya: "Dan janganlah kamu iri hati dan dengki (hasud) terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain."

Adapun perihal apa saja yang kita boleh iri kepada orang lain, dalam Hadits dijelaskan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi wasallam bersabda: "Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah kemampuan membaca/menghafal Alquran. Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari." (Hr. Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa'i)

Hidup di dunia yang bersandingan dengan sosial media seringkali membuat orang tidak bersyukur. Selalu berandai-andai sesuatu yang belum dimiliki. Karena melihat indahnya sosial media. Begitu mudah orang memposting sesuatu di sosial media. Tentu saja itu tidak salah, dan itu urusan masing-masing orang mau memposting apa. Hanya saja kita sebagai pembaca perlu bijak. Membuat kita jadi semangat dalam berkarir bukan malah membandingkan terus sampai galau dan sedih.

Orang yang selalu membandingkan apa yang dia punya dengan orang lain tidak akan merasa tenang dan bahagia. Sebab kunci bahagia adalah dengan bersyukur. Fokus dengan kenikmatan apa yang diberikan oleh Allah kepada kita. Lalu sesekali membagikannya kepada orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun