Fama (1970) berbagi penjelasan bahwa konsep pasar yang efektif  berarti harga saham yang membayangkan semua informasi yang ada. Hal ini bahwa informasi baik dari masa lalu, sekarang dan ditambah oleh informasi dari perusahaan tersebut (informasi dari orang dalam).
Fama (1970) Rahman dan Ervina (2017) melakukan penyesuian atas konsep EMH yang didukung oleh bukti empiris dan menggolongkan efisiensi pasar ke dalam tiga bentuk, yaitu:
1. The Weak Efficient Market Hypothesis
Efisiensi pasar dibilang lemah (bentuk lemah) karena dalam teknik mengambil ketetapan jual beli saham investor memerlukan data harga dan volume masa lalu. Menurut harga dan volume masa lalu, beragam model studi teknis yang memerlukan untuk meyakinkan arah apakah akan naik atau turun.
2. The Semistrong Efficient Market Hypothesis
Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat (semistrong-form) karena dalam teknik mengabil ketetapan jual beli saham investor memerlukan data harga masa lalu, volume masa lalu, dan semua informasi yang penerbitan bagai informasi keuangan, informasi tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan internasional, peraturan perundang-undangan -undangan, kejadian politik, kejadian hukum, kejadian sosial, dan lain-lain yang dapat menularkan perekonomian nasional.
3. The Strong Efficient Market Hypothesis
Efisiensi dikatakan kuat (strong-form) karena investor memerlukan data yang lebih utuh, merupakan harga masa lalu, volume masa lalu, laporan yang dipublikasikan, dan laporan privat yang tidak dipublikasikan secara umum.
Hipotesis Pasar Efisien memiliki tiga asumsi, yaitu (Shleifer, 2000, p.2):
1. Investor akan berasumsi jika rasional sehingga akan menilai secara rasional.
2. Sementara investor akan melakukan tidak rasional, namun perilaku mereka dalam melakukan transaksi penjualan secara acak (random) sehingga pengaruhnya yaitu saling menghilangkan dan tidak mempengaruhi harga.