Mudik adalah momen yang selalu dinanti saat Lebaran, bukan hanya bagi para pemudik, tetapi juga bagi keluarga yang menanti di rumah. Di Indonesia, mudik telah menjadi tradisi sejak lama, di mana orang-orang kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga. Merayakan Lebaran di kampung halaman tentu memberikan kebahagiaan tersendiri. Meskipun saya sendiri belum pernah mengalami perjalanan mudik, tetapi saya selalu senang melihat kebahagiaan orang-orang yang kembali ke kampung halaman mereka.
Saat mudik, banyak orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, tetapi tak sedikit pula yang mengandalkan transportasi umum seperti kereta api, bus, kapal, atau pesawat sebagai transportasi untuk mengantarkan mereka pulang. Setiap moda transportasi memiliki keunikan dan ceritanya sendiri dalam membawa perantauan kembali ke tanah kelahiran.
Namun, di balik hiruk-pikuk arus mudik, pernahkah kita menyadari bahwa ada orang-orang yang rela tak pulang, demi mengantar yang pulang? Mereka adalah para sopir bus, masinis kereta api, nahkoda kapal, hingga pilot pesawat. Saat sebagian besar orang merayakan Idul Fitri bersama keluarga, mereka justru tetap bekerja, memastikan setiap penumpang tiba dengan selamat sampai tujuan. Selama ini, mungkin kita tidak menyadari keberadaan mereka di dunia yang bergerak begitu cepat, sampai kita lupa akan banyak hal indah yang terlewat. Mungkin mereka jarang mendapat apresiasi, tetapi ada juga yang sangat menghargai keberadaan mereka. Sejatinya, merekalah sosok penting dalam perjalanan mudik.
Mereka adalah orang-orang hebat yang berperan besar dalam kelancaran arus mudik Lebaran. Saya yakin, meskipun mereka tidak bisa mudik, ada kebahagiaan tersendiri saat mengantarkan pulang para pemudik untuk bertemu dengan keluarga di kampung halaman.
Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @kai121_, ada sebuah pesan dari seorang masinis bernama Andry yang berbunyi:
"Kurayakan kemenangan dengan mengantarmu bertemu keluarga di kampung halaman."
Ucapan sederhana, tetapi begitu mengharukan bagi para pemudik yang membacanya. Bagi mereka yang bertugas, merayakan kemenangan Idul Fitri bukan dengan berkumpul bersama keluarga, melainkan dengan mengantarkan pulang penumpang kembali ke kampung halaman.


Mudik menggunakan transportasi umum menjadi pilihan bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang membawa anak kecil atau menginginkan perjalanan yang lebih aman dan nyaman. Bahkan, perusahaan transportasi seperti PT KAI juga menambah jumlah perjalanan kereta api demi mengakomodasi tingginya permintaan saat mudik lebaran. PT KAI menyiapkan kurang lebih 4 juga tiket kereta api selama masa angkutan mudik lebaran.
Tidak hanya itu, pemerintah pusat dan daerah juga mengadakan program mudik gratis menggunakan transportasi umum, yang sangat membantu para pemudik untuk pulang ke kampung halaman tanpa harus mengeluarkan biaya besar.