Mohon tunggu...
FAQIH SYAMIL
FAQIH SYAMIL Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknologi Sains Data Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ngaret: Kebiasaan yang Menjadi Budaya

3 Juni 2022   21:15 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:15 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dreamstime.com

Sobs, pastinya kamu pernah punya teman yang suka ngaret, atau bahkan kamu sendiri termasuk orang yang suka ngaret. Kalau benar begitu artinya kamu harus mengubah kebiasaan tersebut loh sobs!. Nah, untuk kalian yang tidak ngaret, mimin ucapin terimakasih atas sudah menghargai waktu yang diberikan Tuhan. Namun,  jika masih ada dari kalian yang belum tahu apa itu ngaret, kuy baca artikel ini sampai akhir. Eits bukan berarti yang sudah tahu apa itu ngaret ga boleh baca artikel ini ya, semuanya tetap boleh baca artikel ini kok! Kuy langsung baca

Tahu gasih sobs, teryata ngaret berasal dari kata karet. Sesuai dengan asal kata tersebut ngaret memiliki arti molor atau melar. Nah molor atau melar ini merujuk pada waktu sobs. Jadi, kata ngaret sering digunakan untuk menggambarkan orang yang datang terlambat dalam menghadiri acara atau pertemuan. 

Sobs, telat atau ngaret ini ternyata sudah menjadi kebiasaan buat orang Indonesia loh. Banyak dari kita yang masih saja suka telat dalam menghadiri sesuatu. Cukup sering mimin mendapatkan teman yang suka ngaret. Entah itu alasannya macet di jalan, ada kendala pribadi, dan masih banyak lagi. Bahkan, mimin pernah menghadiri suatu acara yang cukup resmi dan ternyata acara tersebut molor. Padahal mimin sudah datang tepat pada waktunya sesuai dengan pemberitahuan, tetapi sesampainya di sana, baru mimin dan teman mimin yang datang. Panitianya pun belum open gate. Tidak main main, acara tersebut baru dimulai setelah 1 jam dari sesuai pemberitahuan. Kata panitianya sih karena pihak “atasan” belum datang.

Dari kejadian tersebut mimin jadi penasaran, sebenarnya apa saja sih yang membuat orang orang Indonesia ngaret bahkan sampai jadi budaya gitu. Akhirnya, sebagai mahasiswa Teknologi Sains Data Universitas Airlangga, mimin pun mencari tahu penyebab atau faktor faktor yang membuat orang ngaret. Berdasarkan sumber lain yang mimin baca, ternyata terdapat beberapa faktor yang membuat orang ngaret, diantaranya ada tidaknya pemikiran untuk menunda nunda,  rasa malu jika telat, punya rencana kegiatan, pemikiran untuk telat karena orang lain/acara pasti akan telat juga. Kemudian, dari faktor faktor tersebut mimin membuat penelitian kecil dengan membuat kuesioner yang ditanyakan kepada beberapa sampel dari umur 13 - 49, lalu  hasil kuesioner tersebut diuji dengan analisis regresi dengan menggunakan tools statistika SPSS. 

sumber : faqihsyamil2808
sumber : faqihsyamil2808

Dari analisis yang telah dilakukan, dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% didapatkan semua faktor yang diuji menunjukkan signifikan (-2 Log likelihood < Chi-Square tabel (61.66)), yang berarti keempat faktor ada hubungannya dengan ngaret. Dari 59 responden yang ada, 52.5% diantaranya mengaku bahwa terbiasa telat 5-10 menit dari waktu yang telah dijanjikan, 50.8% diantaranya mengaku telat karena macet di jalan, 37.3% diantaranya mengaku telat karena hal pribadi, dan 10.2% mengaku tidak pernah telat. Dari kuesioner tersebut juga didapatkan 72.9% dari total responden mengaku memiliki pemikiran untuk datang telat karena acara atau orang lain juga pasti telat. Selain itu 55.9% diantaranya juga mengaku tidak membuat daftar rencana kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa memang masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan telat. 

Berdasarkan dari apa yang telah dipaparkan sebelumnya, mimin ada beberapa tips nih sobs agar kalian tidak telat. Pertama, usahakan kalian harus membuat daftar rencana kegiatan, setidaknya ada note di Hp masing masing. Kedua, perkiran waktu dan beri waktu 10 menit lebih awal untuk mengantisipasi adanya hal yang mendadak. Ketiga, tanamkan dalam pikiran kalian bahwa jika kalian telat maka kalian akan merasa malu sehingga tidak akan mengulanginya kembali. Keempat, hilangkan pemikiran bahwa orang lain akan datang terlambat juga, jadilah orang yang datang paling awal. Kelima, usahakan untuk langsung mengerjakan dan tidak menunda nunda. 

Menurut mimin yang terpenting agar tidak telat itu adalah tanamkan konsep untuk selalu sesuai dengan rencana yang kita buat dan disiplin. Hal ini terbukti pada saat masyarakat Indonesia naik kereta ataupun pesawat terbang, dimana pesawat dan kereta akan tetap berjalan sesuai dengan rencana tanpa mempedulikan sudah check in  atau belum penumpangnya. Hilangkan rasa ketidak enakan semisal acara yang anda buat belum didatangi oleh bagian "atasan". Siapapun dia, apapun jabatannya sekali telat tetaplah telat. jika kita membiasakan diri untuk tidak telat maka besar kemungkinan budaya ngaret orang Indonesia akan semakin berkurang.

sumber : kompas.com
sumber : kompas.com

Beruntungnya mahasiswa Universitas Airlangga yang memiliki motto "excellent with morality".  Dimana untuk menjadi mahasiswa yang excellent harus diperlukan moral. Dengan kalian datang awal maka anda telat mencerminkan pribadi yang bermoral. Universitas Airlangga selalu berusaha untuk mewujudkan motto tersebut. Untuk itu mahasiswa Unair saat ini melalui pembelajaran dasar bersama diharapkan dapat menjadi disiplin entah itu dalam hal waktu sehingga tidak ngaret ataupun yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun