Akan tetapi justru kulit kita menjadi mudah kering, pecah-pecah dan menjadi sensitif. Inilah kendala utama mahasiswa dari negara tropis yang mana terbiasa dengan tingkat kelembaban tinggi.
Penggunaan krim terutama untuk wajah dan tangan harus dilakukan setiap hari bahkan setiap berapa jam. Beberapa membawa produk pelembab wajah dari Indonesia pun tidak mempan, harus menggunakan produk yang tersedia di toko setempat. Jika tidak dilakukan, wajah atau tangan kita jadi bersisik, kering kerontang, bisa dibayangkan seperti apa jadinya, jika kuku digoreskan ke kulit menjadi berdarah.
Ternyata, kelembaban udara yang rendah ini meskipun memiliki efek negatif, terkandung manfaat di dalamnya. Diantaranya adalah menjaga keawetan makanan terutama kue kering yang dibawa dari Indonesia. Kue kering yang saya bawa bisa bertahan hingga enam bulan lamanya, sehingga lebaran serasa berada di negeri sendiri.
Kadaluarsa?
Hal ini penting untuk diketahui sebelum kita membeli atau mengkonsumsi makanan terutama kue lebaran, perhatikan perihal kadaluarsa.
Baca label
Tidak semua kue lebaran memiliki label karena sebagian besar bisa dibuat sendiri, bila ini terjadi maka buatlah tempelan sendiri. Kue kering akan bertahan kurang lebih lebih tiga bulan pasca pembuatan. Jika setelah tiga bulan kerenyahan kue berkurang (melempem), maka jangan dikonsumsi.
Tips penyimpanan
simpan kue ditoples yang kedap suara, beri kertas disetiap lapisan agar tidak saling menempel satu dengan yang lain, hindari matahari langsung dan simpan ditempat sejuk dan kering.
Tahan Jamur
Kue kering memiliki masa konsumsi lebih panjang dibandingkan dengan kue basah. Dalam perjalanan Jakarta-Beijing, seorang teman membawa kue jenis basah ke dalam bagasi. Apa yang terjadi?, ternyata setelah menempuh hampir sekian jam perjalanan, semua kue basah berjamur.
Alhasil seluruhnya tidak dapat dikonsumsi, sedangkan saya yang membawa kue kering aman-aman saja. Seluruh kue dalam kondisi baik dan bisa dikonsumsi hingga beberapa bulan kedepan, serta dapat disajikan ketika idul fitri tiba.
Kondisi bagasi yang lembab dan panas, ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas kue kering yang saya bawa. Hal ini sekaligus menjadi pembelajaran bahwa untuk jarak jauh dan kepentingan traveling, kita dapat memakai strategi ini. Kue kering dapat dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama.
Akhir kata, kastengel itu terus bertahan dengan rupa-rupanya yang menarik, rasanya yang masih sama meski harus menempuh perjalanan panjang, namun tetap saja konsisten untuk menjaga rasa, demi anak bangsa yang menuntut ilmu di negeri orang.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H