Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tea Topping, Tradisi Teh yang Tak Pernah Kosong

1 Mei 2020   19:10 Diperbarui: 1 Mei 2020   19:14 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Spesial cita rasa tinggi | dokpri

Tradisi tea tapping merupakan salah satu bentuk rasa sopan bagi tamu yang berkunjung ke tempat saudara atau kantor di Tiongkok. Semakin sering mengisi teh, maka akan semakin lama kita duduk dan bencengkerama dengan tamu, sebagai rasa ungkapan terimakasih tamu, mereka akan melatakkan gelas dengan cara menepuk mejanya.

Mengupas balik sejarah
Budaya meminum teh tercatat sudah dilakukan 3000 tahun sebelum masehi, yaitu pada zaman Kaisar Shen Nung. Tujuannya adalah sederhana, yaitu agar mendapatkan ketenangan pada saat meditasi yang pada akhirnya berkembang menjadi beragam acara ritual.

Selanjutnya pada abad ke 15, meminum teh berkembang menjadi salah satu agenda rutin untuk membahas berbagai hal tentang kehidupan. Banyak yang meyakini bahwa dengan meminum teh akan memperpanjang umur, menetralisir kadar lemak dalam darah, melancarkan membuang air seni, dan lain sebagainya.

Mempererat silaturahim
Meminum teh yang kemudian menjadi budaya dan dikenal luas di dunia, kemudian berkembang menjadi salah satu adat atau kebiasaan masyarakat setempat. Bahkan Tiongkok mengklaim bahwa teh yang diproduksi oleh negaranya jauh lebih baik dibandingkan dengan teh yang dikonsumsi oleh masyrakat Jepang. Adapun melalui media meminum teh, masyarakat Tiongkok memanfaatkannya untuk aktivitas sosial budaya sebagai berikut:

Tanda penghormatan, dalam budayanya, anak muda menyajikan teh kepada orang tua sebagai suatu kehormatan. Menurut cerita, pada masa lalu penyajian teh khusus bagi mereka yang derajat sosialnya lebih rendah kepada mereka yang kasta nya lebih tinggi.

Namun, kebiasaan ini rupanya sudah mulai surut, karena ketika saya menghadap seorang supervisor, beliau justru menyajikan teh untuk saya sebagai rasa penghormatan telah datang murid barunya dari negara lain.

Acara penting keluarga, di beberapa restoran yang pernah saya kunjungi, saya banyak menyaksikan satu keluarga pergi ke restoran untuk sekedar minum teh. Beberapa hari tertentu sangat ramai bahkan banyak dari mereka menjadikannya sebagai agenda rutin. Agenda ini menjadi daya tarik tersendiri karena dengan meminum teh dapat merajut kembali silaturahim.

Sebagai tanda meminta maaf, ini dilakukan untuk orang yang sudah merasa bersalah dalam melakukan sesuatu. Orang yang sudah merasa bersalah biasanya menyajikan teh sebagai media untuk Kembali merajut persahabatan dan permintaan maaf.

Ucapan terimakasih, ungkapan terimakasih sangatlah sederhana. Pemberian secangkir teh hangat tanpa gula merupakan salah satu wujud rasa terimakasih atas jasa atau bantuan yang telah dilakukan seseorang kepada orang lain. Kalau mau berterimakasih kepada rekan kita di Tiongkok, berilah teh agar mereka semakin di hormati.

Harga teh yang fantastis
Ketika saya pertama kali datang ke Beijing, KBRI Beijing mengadakan seminar tentang peluang bisnis yang dapat dikembangkan antara Indonesia-Tiongkok. Waktu itu, narasumbernya adalah dari Atase Perdagangan dan pebisnis tanah air yang telah berpengalaman dikancah internasional.

Berdasarkan pemaparan dari pengusaha salah satu produsen ternama tanah air itu, tidaklah gampang untuk mengembangkan bisnis di negara tirai bambu. Beliau menjelaskan tentang bagaimana sulitnya menembus pasar karena sebagian besar warga di Tiongkok lebih menyukai teh di bandingkan dengan kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun