Jakarta-Laporan isu hoaks sudah dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada 29 Januari 2020. Hal ini tentunya sangat melegakan, di tengah berita yang beredar di WhatssApp grup sangat memprihatinkan.
Tidak hanya membawa isu ini ke ranah lain, tapi juga mengundang keprihatinan yang luar biasa, karena minimimnya empati.
Beberapa kali penulis ingin mengcounter berita tersebut, akan tetapi dalam waktu bersamaan siang kemarin mendapatkan file dari Kominfo terkait Laporan Hoaks yang telah beredar di media sosial di Indonesia.
Tanpa mengurangi maksud dan isi berita, penulis sajikan dengan Bahasa yang dielaborasi dengan sumber berita lainnya yang terpercaya, terutama isu hoaks yang menerpa negeri Panda dengan virus corona-nya.
Penulis tegaskan bahwa hal ini penting karena sebelumnya postingan dengan tema serupa telah di rilis, akan tetapi bukan di Indonesia, berita hoaks justru ada di negeri Panda sendiri.
Metode pencegahan virus Corona dengan Minum Air Hangat
Disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Kementerian Kesehatan, Bapak Anung Sugihantono, Kepada Tim CekFakta Tempo, Rabu, 28 Januari 2020.
Bahwasanya Kementerian Kesehatan tidak pernah mengeluarkan informasi tentang pencegahan infeksi virus Corona 2019-nCoV tersebut kepada masyarakat.
Jika tubuh kita sehat, memakan makanan yang bergizi, olahraga, dan istirahat yang cukup, Kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit yang ada saat ini.
Juga disampaikan kembali bahwa Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menghimbau kepada masyarakat adalah menjaga diri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Berperilaku hidup sehat dapat dilakukan dengan melakukan hal sederhana, seperti cuci tangan memakai sabun sebelum makan.
Berita untuk mengcounter isu hoax tersebut juga terdapat di laman [], kita dapat mengaksesnya secara langsung untuk melihat penjelasannya, tertanggal 30 Januari 2020.
Diduga Terinfeksi Virus Corona, Seorang Warga di Depok Diisolasi
Virus Corona yang saat ini menjadi berita dunia juga membuat beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membuat berita hoax.
Disampaikan oleh Bentang bahwa informasi tersebut langsung mendapat bantahan dari Dinas Kesehatan setempat dengan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Melansir dari beritasatu.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menyatakan bahwa informasi dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
Coronavirus memiliki Paten
Disampaikan oleh Khairil dalam laman turnbackhoax.com, seorang pilitikus Partai Republik V. A. Shiva Ayyadurai yang sedang berkampanye untuk pemilihan senat Amerika Serikat telah mengklaim bahwa Coronavirus memiliki paten yang dimiliki oleh Pirbright Institute.
Statement : PATEN Coronavirus dimiliki oleh Pirbright Institute #coronavirus
Perlu diketahui, Coronavirus memiliki empat subgrup dalam klasifikasi taksonominya, yakni alpha, beta, gamma, dan delta. Sejak penemuannya pada 1960-an sampai sekarang, Coronavirus yang menyerang manusia pada umumnya termasuk ke dalam subgrup alpha dan beta. SARS, MERS, dan Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang sedang menjadi epidemik saat ini termasuk dalam subgrup Betacoronavirus.
Sejak ditemukannya virus jenis ini pada 1960-an, coronavirus adalah sekelompok virus yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung (Wikipedia.com).
Virus pertama yang ditemukan adalah jenis virus bronchitis yang menular pada ayam, dan dua virus dari ronggo hidung pasien manusia dengan flu biasa yang kita kenal dengan nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43.
Dilansir dari Wikipedia.org Coronavirus memiliki empat subgrup dalam klasifikasi taksonominya, yakni alphacoronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan gammacoronavirus.
Sejak penemuannya pada 1960-an sampai sekarang, Coronavirus yang menyerang manusia pada umumnya termasuk ke dalam subgrup alpha dan beta. Disampaikan Hanjani bahwa SARS, MERS, dan Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang sedang menjadi epidemik saat ini termasuk dalam subgrup Betacoronavirus.
Klaim paten yang viral di atas bukan merupakan vaksin Novel Coronavirus, akan tetapi vaksin Avian Infectious Brochitis Virus (IBV) M41. Sedangkan IBV M41 sendiri termasuk ke dalam subgroup Gammacoronavirus.
Dalam kasus yang sekarang sedang berkembang, Walaupun 2019-nCoV dan IBV M41 merupakan dalam family Coronavidae, akan tetapi keduanya tergolong dalam sub taksonomi yang berbeda, berdasarkan penulusuran, vaksin nya pun akan berbeda juga.
Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa penyembuhan 2019-nCoV belum ditemukan vaksinnya, salah satu keterangan penderita yang sembuh tidak mendapatkan obat khusus.
3 Orang TKA China PT IWIP Yang Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Berita tentang virus corona merebak di PT IWIP tentang karyawannya yang meninggal akibat virus corona.
Berita ini tersiar pertama kali oleh akun facebook Berinisial RD yang memposting surat Himbauan tetang penyebaran virus corona kepada PT. IWIP dengan menambahkan keterangan ada 3 TKA yang meninggal dan satu orang tidak sadarkan diri.
Akan tetapi setelah ditelusur dilaman turnbackhoax.id melalui Manajemen PT IWIP ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa, dari tim Medis di Site Lelilef, tidak ada karyawan di site yang terinfeksi virus Corona tersebut.
"Kami sudah dapat konfirmasi dari Tim Medis di site Lelilef. Tidak ada karyawan di site yang terinfeksi virus korona tersebut. Tidak ada karyawan yang kritis maupun meninggal oleh corona virus. Postingan Facebook tersebut hoax,"kata Associate Director Media & Public Relations Department PT Indonesia Weda Bay Industrial Park ( IWIP) Agnes Ide Megawati, Selasa (28/1/2020). Dilaporkan turnbackhoax.id
Kemudian tertanggal 29 Januari 2020 Ibu Rahman Dibu mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar. Beliau mengatakan bahwa seseorang telah membajak facebooknya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, Manajemen PT IWIP mengatakan bahwa berdasarkan hasil konrmasi dari tim Medis di Site Lelilef, tidak ada karyawan di Site yang terinfeksi virus Corona.
Dua foto yang diposting merupakan surat himbauan pencegahan dini atau langkah antisipasi oleh perusahaan terhadap virus Corona. Selain itu, perusahaan telah memutuskan tidak akan mendatangkan staf dari China ke site IWIP di Weda, Halmahera Tengah. Langkah itu diambil sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus.
Dilansir dari cnnIndonesia bahwa Koordinator Petugas Kesehatan dan Karantina Wilayah Bandara, Muhazir, menyatakan jika ada penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas normal atau di atas 38 derajat Celcius, akan dikarantina untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Hingga saat ini belum ditemukan warga negara asing asal China maupun warga lokal yang masuk ke Ternate terinfeksi virus corona," tuturnya, Senin (27/1). Terang Muhazir
Virus Corona telah masuk di Palembang
Dilaporkan Tribun sumsel, sebuah pesan berantai beredar dengan pesan sebagai berikut :
"Kepala dinas kesehatan palembang dr.hj. letizia, m.kes Dan Kepala Bidang Pencegahan , Pengendalian Penyakit: dr. Hj. Fauziah, M.Kes Menghimbau bagi seluruh warga palembang, Bahwa virus corona sudah memasuki beberapa daerah di kota palembang 'Untuk dolor dolor yang tepat nyo di bukit samo sekitaran km kalo keluar pakek la masker ,soalnyo virus corona la nyebar di daerah kito ' ujar kepala dinas kesehatan kota palembang dan kabid pencegahan ,pengendalian penyakit. Lalu beberapa rumah sakit di palembang juga sudah ada yg merawat pasien yg terkena penyakit. Mohon di sebar siapo tau penting buat dulur dulur jugo".
Berdasarkan telusur yang dilakukan oleh keminfo dan tribun, berikut jawaban dari etika dikonfirmasi Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Palembang, dr. Hj. Fauziah, M.Kes mengatakan bahwa berita tersebut adalah hoaks.
"Itu hoaks, jangan dipercaya," jelasnya. Ia menghimbau agar masyarakat tidak perlu cemas dan resah atas berita tersebut.
Intens.news, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Litezia meminta warga untuk bijak dalam menyampaikan informasi dalam menyebarluaskan adanya warga Palembang yang terkena virus Corona.
Menurutnya, pesan yang beredar tersebut dipastikan hoaks. Karena sampai saat ini tidak ada warga Palembang yang menderita penyakit Corona.
"Ada pesan di WhatsApp secara berantai yang mengatas namakan kepala Dinkes serta kepala bidang pencegahan pengendalian penyakit menyebarkan isu yang tidak benar cenderung merasahkan warga Palembang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Letizia, saat dikonfirmasi, Selasa (28/01/2020).
Korban Meninggal di Wuhan Akibat Virus Corona Mencapai Sepuluh Ribu Orang
Dilansir dari laporan kominfo, ada sebuah akun youtube yang menyampaikan tentang video suasana rumah sakit di Wuhan, China, pada 26 Januari 2020. Disampaikan juga dalam video tersebut bahwa korban meninggal akibat virus corona telah mencapai lebih dari seribu orang dan tidak terurus.
Jumlah korban tersebut terbanyak berada di daratan China dengan 6.165 jiwa, jumlah ini terus naik dari hari ke hari yang peningkatannya sekitar 1000 jiwa.
Pasien Terjangkit Virus Corona di RSUD Tarakan
Kali ini telah beredar di Media sosial (Medsos) WhatsApp foto petugas medis, dan juga foto seorang Pasien di indikasi terjangkit virus corona di RSUD Tarakan yang dilaporkan oleh keminfo. Foto-foto yang beredar itu sempat meresahkan masyarakat Kaltara.
Sebenarnya, petugas medis tersebut ternyata bercanda soal penanganan pasien terinfeksi virus corona. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan di RSUD Tarakan dilaporkan negative virus Corona.
Sebagai hukumannya, ketiga petugas medis tersebut dilaporkan mendapatkan sangsi seperti disampaikan pada laman detik.com.
"Saya sangat menyesal karena hal ini dianggap bercanda, saya minta yang menyebarkan diajukan ke Komite Etik Hukum, ancamannya paling berat dipecat," kata Direktur Utama RSUD Tarakan Hasbi Hasyim di Tarakan seperti dilansir Antara, Selasa (28/1/2020).
Dilansir oleh cnnIndonesia.com menyatakan bahwa "Ini sisi negatifnya media sosial, saya sudah kumpulkan. Bagian UGD dan laboratorium sebenarnya untuk saling mengingatkan untuk hati-hati, tapi (foto) ke luar," kata Hasbi.
Jokowi: "Virus corona minum bodrex 5 menit langsung sembuh"
Dilema hoaks merambah hingga ke Presiden kita. kali ini masih dari laporan keminfo, telah beredar postingan pada facebook yang berisi informasi pernyataan "Jokowi: Virus corona minum bodrex 5 menit langsung sembuh".
Setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa tidak ditemui berita dengan judul "Jokowi: Virus corona minum bodrex 5 menit langsung sembuh".
Menurut penelusuran Dedy H dalam turnbackhoax.id Foto Presiden yang diunggah oleh akun Facebook Abdul R atau @biliibrahim.ibrahim adalah foto saat menghadiri acara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni 2013 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Sementara itu, disampaikan dalam hellosehat.com bodrex sendiri bukan untuk virus corona. Bodrex adalah obat analgesik untuk mengobati sakit kepala, demam, u, nyeri haid, sakit gigi dan nyeri sendi.
Umumnya, di dalam tiap kaplet bodrex terdapat kandungan Paracetamol, Phenylephrine HCl, dan Dextromethorphan bukan obat untuk virus Corona.
Foto Mayat Bergelimpangan di Jalanan Kota Wuhan yang Disebut Korban Virus Corona di China
Telah beredar di grup WA yang saya ikuti, foto mayat bergelimpangan di jalanan kota Wuhan (28/01/2020). Dalam berita tersebut telah di klaim korban virus Corona, dengan tambahan dalam bahwa foto diambil dari satelit.
Dilaporkan oleh tribunnews.com yang mengutip dari VOA Cambodia, foto tersebut adalah hoaks, adapun foto tersebut diambil pada 25 Maret 2014 yang tengah melakukan aksi mengenang 528 korban pembantaian Nazi di Katzbach, Jerman.
Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi
Kali ini berita hoaks menimpa RS Doris Sylvanus. Telah beredar sebuah postingan yang berisi foto seseorang yang nampak tertidur dan di dorong petugas RS Doris Sylvanus diduga terjangkit virus Corona.
Disampaikan dalam kaltengpos dan suaranews bahwa foto tersebut ternyata berjudul "Simulasi Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi" ditemukan kejelasan bahwa kegiatan sebenarnya adalah simulasi yang dilakukan RS Doris Sylvanus bukan pasien yang diisolasi karena terjangkit virus Corona.
Seorang Pasien Terpapar Virus Corona di RS Siloam Jember
Tidak hanya Rumah Sakit Doris Sylvanus, Pesan berantai tentang virus corona juga telah beredar di sosial media Whatsapp, dalam pesan tersebut disampaikan tetang pasien terpapar virus corona di RS Siloam Jember.
Berita sesungguhnya seperti dilansir dari viva.co.id adalah bahwa sempat terdapat pasien dengan ciri-ciri terpapar virus corona. Akan tetapi, setelah dilakukan perawatan ternyata tidak terbukti terpapar virus corona. Ungkap dr. I. Bayu Angga Dewa. Berita bantahan tersebut dapat diakses disini [].
Video Detik-detik Warga Terkena Virus Corona Di Pusat Perbelanjaan Lombok
Berita video tentang virus corona telah Viral beredar di Lombok, tentang seorang warga terjatuh pingsan di sebuah pusat perbelanjaan. Dalam laporan hoaks keminfo, video tersebut berjudul "Waspada Virus Corona Di Lombok, Video detik-detik warga terkena virus di salah satu pusat perbelanjaan ".
Berdasarkan laporan antara, menyatakan bahwa Pria ini jatuh pingsan diviralkan corona ternyata pengidap epilepsi.
"Setelah di rawat di Rumah Sakit Umum Kota Mataram, disampaikan keterangan dokter bahwa yang bersangkutan mengidap penyakit epilepsi," kata Kabag Operasional Polresta Mataram Kompol Taufik di Mataram, Rabu 29/01/2020.
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa seorang pria yang terjatuh pingsan di sekitar area bongkar muat bagian belakang Lombok Epicentrum Mall (LEM), Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, disebut mengidap penyakit Epilepsi.
Kabag Operasional Polresta Mataram Kompol Tauk di Mataram menegaskan bahwa video yang mengisukan pria tersebut terjangkit virus Corona adalah tidak benar.
Demikianlah deretan berita hoaks yang ada di Indonesia, terkait dengan virus corona yang saat ini menjadi ancaman dunia. Sebagai penutup, saya mengambil quote menarik:
Hoax itu bukan sekadar berita bohong, ia lebih dari itu: hoax itu bisnis. Yaitu bisnis untuk mendulang uang. Hoax dibuat demi memenuhi kebutuhan perut. ~ Greschinov
Mari kita berdo'a semoga WNI yang sedang berada di Tiongkok dan berbagai negara di dunia diberikan kesehatan dan tidak terdampak virus, terlebih yang ada di Tanah Air. Aamiin.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
NB: Jika ada saudara yang sedang berada di China, dan ingin meminta bantuan kekonsuleran, bisa menghubungi KBRI Beijing di nomor Hotline: (+86) 138 1128 4505 (Arianto Surojo); email: set.beijing.kbri@kemlu.go.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H