Cerita ini berawal dari keluarga Bapak Daldin (keluarga penderita kanker), yang mana ibunda beliau menderita kanker payudara stadium empat pada waktu itu (diceritakan sampai dengan bernanah) sekitar tahun 1980 an.
Bapak beliau mencoba untuk mengobatinya melalui rumah sakit, akan tetapi karena keterbatasan biaya, transportasi (harus melakukan perjalanan selama 4 hari menggunakan sampan) keluarga beliau memutuskan untuk kembali ke desa.
Setelah kembali ke desa, dikisahkan orangtua beliau mendapatkan informasi terkait pohon "Bajakah Tunggal", yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sungguh beruntung keluarga tersebut dapat menemukan akar Bajakah, hingga akhirnya pohon Bajakah pun diolah sedimikan rupa menjadi minuman seperti teh.
Menakjubkan, dalam waktu dua minggu mengkonsumsinya, perlahan mulai sembuh dan dalam waktu satu bulan ibu beliau sembuh total dari kanker payudara. Saat ini, usia ibu beliau sekitar 75 tahun dan masih dalam keadaan sehat walafiat setelah sebelumnya menderita kanker payudara sejak tahun 80an, terhitung selama 10 tahun lebih.
Berawal dari kisah inilah, putera beliau bernama Yazid Akbar menceritakan kejadian langka tersebut kepada Ibu Gurunya di Eskul. Sekolahpun menanggapinya dengan melakukan riset mandiri antara guru dan dua orang siswi SMA N2 Palangkaraya.
Perjuangan tahap awal
Kerjasama antara guru, siswa dan dukungan dari orangtua siswa inilah yang menjadi spirit tersendiri untuk meneliti lebih lanjut tentang pohon bajakah tunggal ini.
Dimulai bulan Maret sampai dengan Juli 2018 menguji kandungan dan aktivitas anti oksidan pohon tersebut di Universitas lambung Mangkurat - Banjarmasin. Hasilnya, tanaman tersebut terbukti mengandung 40 macam zat berlimpah yang dipercaya bisa membunuh sel-sel kanker, seperti zat saponin, alkoloid, steroid, terpenoid, flavonoid, tanin, dan fenolik.
Karena harus melakukan riset mandiri, kedua siswi tersebut memproses dengan cara sederhana, akar dari pohon tersebut dihaluskan dengan menggunakan alat tumbuk manual dan blender sampai menjadi bubuk dengan cara dikeringkan terlebih dahulu.
Tahap Pengujian
Hasil olahan dari akar "Bajakah Tunggal" ini kemudian diujikan ke sel tumor mencit putih. cara penyajiannya yaitu dengan takaran sebanyak satu gram bubuk yang dilarutkan 500 ml air.