Pertanyaannya sebagai orang awam yang muncul selanjutnya adalah mungkinkah listrik dalam jumlah besar sekitar 3000 Mega Watt (bukan jumlah pasti) dikirimkan dari Paiton (Jawa Timur) ke Jakarta dan sekitarnya?. "Jawabannya adalah Mungkin".
Pengiriman dalam jumlah besar ini bisa dikirimkan dari Paiton ke Jakarta hanya dengan menggunakan SUTET. Berdasarkan referensi menyebutkan bahwa karena tingginya tegangan SUTET, maka makin luas medan magnetnya. Tanaman tinggi di daerah SUTET harus di larang (Row-Right of way). "ungkap Dahlan"
Dalam masa kepemimpinannya, selalu ada patroli area SUTET, yang bertugas untuk mengamankan lokasi sekitar. Lantas, apakah patroli area SUTET masih ada? Ataukah ada gejala lain seperti manajemen patroli yang lemah, atau laporan tidak sesuai dengan fakta di lapangan?. "kritiknya"
Berdasarkan keterangan beliau, Pulau Jawa memiliki dua jalur SUTET. Jalur pertama adalah jalur utara (Ungaran, Semarang) dan jalur tengah (yang membentang dari ujung timur ke ujung barat Jawa). Sehingga, meskipun terdapat gangguan di jalur utara sebenarnya tidak ada masalah, karena dengan otomatis arus listrik akan pindah ke SUTET jalur tengah. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya Jawa sudah aman. "ungkapnya"
Akan tetapi, pada hari Ahad dilaporkan sedang ada perbaikan jalur SUTET tengah, sedangkan pada saat yang bersamaan jalur SUTET utara terkena pohon sengon. Oleh karena itu, terjadilah hilangnya pasokan dari dua SUTET (jalur tengah dan utara) yang mengakibatkan pembangkit listrik di wilayah barat padam. Inilah kemudian disebutkan bahwa pohon sengon memiliki peran sangat besar untuk dapat memadamkan listrik kala itu.
Kopassus dan otaknya PLN
Manajemen resiko menjadi poin utama dalam hal ini. Disebutkan oleh Dahlan, pernah ada pasukan khusus, peralatannya khusus, bajunya khusus, kepandaiannya khusus yang disebut "Kopassus-nya PLN" pada masanya. "lanjutnya"
Tidak hanya Kopassus, juga terdapat bagian khusus seperti P2B, yang bertugas mengatur seluruh system listrik di pulau jawa (terdiri dari ahli-ahli listrik yang handal). P2B ini diibaratkan seperti otak-nya listrik. Itulah yang mengatur seluruh sistem listrik di Jawa. Isinya orang-orang istimewa. Ahli-ahli listrik.
"Kopassus P2B" yang dimaksudkan adalah pasukan khusus yang diisi orang-orang istimewa yang memiliki kepandaian khusus dengan pekerjaan sangat berisiko. Mereka adalah ahli-ahli listrik yang mampu mengatur seluruh sistem listrik di Jawa. "ungkap Dahlan"
Seharusnya jika kunci-kunci yang telah disebutkan diatas dilaksanakan dengan baik, maka kejadian seperti mati listrik dapat diminimalisir, apalagi pusat kegiatan bisnis terbesar dan pemerintahan ada di area Jawa. Tokoh senior seperti bapak Dahlan Iskan yang kaya akan pengalaman bisa dirangkul dan di ajak diskusi, serta dilibatkan dalam mencari solusi permasalahan bangsa, khususnya PLN. Karena bagaimanapun juga, beliau adalah salah satu tokoh sentral disana pada waktu itu.
Pertanyaannya, masihkah kita mau dan sudi untuk belajar dari pengalaman?. Mengutip dari Laurence J. Peter menyebutkan bahwa.
"Hanya ada satu hal yang lebih menyakitkan dari mempelajari pengalaman, yaitu tidak mempelajari pengalaman." (Laurence J. Peter)
Semoga kejadian ini tidak dialami lagi dimasa mendatang, bagaimanapun juga konflik antara SUTET dan Pohon Sengon harus segera diatasi, sebelum bermunculan pohon jenis lainnya seperti pohon beringin, pohon kelapa, pohon bambu, serta pohon lainnya yang dapat menyebabkan listrik padam di negeri ini. Rasanya sudah menjadi rahasia umum bahwasanya banyak kabel-kabel listrik saling terkait dan sangat akrab dengan pohon-pohon besar disekitar kita, termasuk juga layang-layang yang tersangkut di tiang listrik.