INDONESIA saat ini telah mencapai angka 1,620,569 untuk yang terjangkit Covid-19 dan 1,475,456 telah dinyatakan pulih. Namun Indonesia sendiri dan negara-negara lain di seluruh dunia terus berupaya melakukan vaksinasi agar pandemi segera berakhir. Meski progres pengembangan vaksin sangat pesat, tantangan yang sebenarnya dihadapi saat ini, selain dari ketersediaan vaksin, adalah program vaksinasi. Agar program itu bisa berjalan sukses dan vaksin yang ada benar-benar berdampak pada kesehatan masyarakat, harus ada kebijakan publik yang dibuat dengan memperhatikan sejumlah kendala dan tantangan utama.
Ada empat tantangan. Pertama, tantangan logistik terkait pasokan vaksin, alat penyimpanan, transportasi, dan distribusinya. Kebanyakan jenis vaksin yang berpotensi digunakan membutuhkan tempat penyimpanan dengan suhu rendah atau sangat rendah demi memastikan kualitas dan khasiat vaksin tetap terjaga. Karena itu, cold chain sangat dibutuhkan. Padahal, tidak semua negara memiliki cold chain yang memadai.
Kedua, tantangan terkait perilaku manusia. Tantangan utama terkait hal ini adalah meyakinkan masyarakat agar mau divaksin. Sejumlah survei di Indonesia, contohnya, mengindikasikan hampir 30 persen masyarakat tidak ingin divaksin. Keengganan atas vaksin seperti ini bahkan tampak lebih jelas di negara-negara berkembang.
Apa saja yang dibutuhkan guna memastikan masyarakat mau divaksin dan percaya akan keamanan serta keefektifannya? Lalu, siapa tokoh atau institusi yang paling efektif untuk mengatasi keraguan masyarakat akan vaksin ini?
Sebuah survei eksperimen melalui Twitter yang diadakan baru-baru ini secara nasional untuk mendorong vaksinasi di Indonesia menyimpulkan, pesan kesehatan masyarakat akan berhasil jika melibatkan selebriti. Sebanyak 79 persen meyakini bahwa efeknya hanya akan terlihat ketika pesan kesehatan masyarakat tersebut dibuat sendiri oleh selebriti. Sedangkan jika otoritas medis asing yang menyampaikan pesan tersebut, dapat mengurangi efektivitas penyampaian pesan hingga 27 persen.
Survei tersebut menunjukkan bahwa selebriti memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk opini terkait kesehatan publik di masyarakat. Khususnya ketika mereka menyuarakan pendapat pribadi. Kebijakan yang fokus pada capaian, edukasi, komunikasi, dan peningkatan kesadaran yang efektif jelas dibutuhkan guna memperkuat kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap vaksin.
Oleh sebab itu masyarakat masih beropini bebas dimana Vaksinisasi membawa dampak positif dan negatif, namun pemerintah dan pihak kesehatan pada Rumah Sakit terus berupaya untuk membuat keyakinan kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H