“Eh Geb, jadi inget kata-kata bapak ane loh.”
“Apaan?” tanyanya sambil tertawa kecil; bukan karenaku, tetapi karena isi chatnya dengan si Ira.
“Kata dia kalo traveling sama teman itu kadang kita sibuk sama teman sendiri sampai-sampai gak dapat kenalan baru”
“Tapi kata ane mah gakjuga!”
Gebi hanya diam sambil menyimak, tapi mata dan tangannya masih sibuk dengan gadgetnya.
“Ane emang jadi kurang dapat kenalan baru, tapi ane juga gak sibuk sama teman ane; lah giliran ane cerita dia malah sibuk chat sama pacarnya yang ada di Serang sana!”
“Ente sebenarnya pengen traveling dengan ane atau si Ira, sih?"
"Kalo ente emang traveling dengan pacar ente itu, mending ente ajak aja dia traveling daripada nyuekin ane yang jauh-jauh datang dari Kalimantan cuman buat menuhin janji kita di pesantren sebelum liburan!”
Gebi hanya diam, tapi entah kenapa dia masih saja sibuk dengan gadgetnya. Ah, sudahlah. Batinku. Aku kemudian memesan lagi dua serabi Solo, serabi ini memang benar-benar membuatku ketagihan.
“Udah ane bilangin ke Ira,” tiba-tiba Gebi berbicara padaku. “Bang Toyibnya lagi sibuk berpetualang!”
“Serabi coklat kejunya satu lagi, Mas!” Gebi kemudian memesan lagi serabi Solo untuknya.