MODUL I : Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Ada beberapa hal yang dibahas dalam modul 1 ini, yaitu mengenai sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, pengertian dari wawasan kebengsaan, 4 (empat) konsensus dasar berbangsa dan bernegara, dan Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Berdasarkan fakta-fakta sejarah yang telah ada kita dapat menjadikannya pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Mulanya pada 20 Mei 1908 terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta oleh Para Mahasiswa sekola doketer jawa di Batavia dengan nama STOVIA. Organisasi ini menggagas dan bertujuan untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan di hindia belanda. Dengan tujuan yang begitu mulia dengan memajukan pendidikan dan kebudayaan, maka dijadikanlah tanggal 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional.
Selain itu pada tanggal 28 Oktober 1928 diselenggarakan Kongres Sumpah pemuda di Jakarta yang diikuti ole beberapa perwakilan organisasi pemuda di hindia belanda antara lain : Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Roekoen, Jong Bataks Bond, Jong Stundeerenden, Boedi Oetomo, Indonesische Studieclub, dan Muhammadiyah. Ada resolusi yang disampaikan oleh Muhammad Yamin berupa 3 klausul yang menjadi dasar dari sumpah pemudia yaitu :
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah Indonesia,
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Melayu
Dengan adanya peristiwa ini, maka 28 Oktober ditetapkan sebagai hari sumpah pemuda.
Setelah rangkaian peristiwa tersebut, maka tiba lah pada hari yang ditunggu yaitu tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia dan ditetapkan sebagai hari proklamasi kemerdekaan Indonesia.