Mohon tunggu...
Alie Rosyidie
Alie Rosyidie Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kalo bisa ngelakuin sekarang,.kenapa nunggu besok ??

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wasiat Mbah KH. Arwani Amin Al Qudsi (Kudus)

26 November 2014   21:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:46 5651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

12.Sing eman karo wong tuwo (Yang murah hati terhadap orangtua).

13.Jo podo sembrono (Jangan mudah tergesa-gesa).

14.Sopo gelem obah bakal mamah (Siapa yang mau bergerak jangan takut tidakmakan).

15.Aku wekas karo sliramu: wiwit mongso iki sliramu saben-saben deres supoyotartil. Mergo senejan mung setitik nanging tartil iku luwih utama lan manfaattinimbang olih akeh nanging ora tartil. (Aku berpesan kepadamu: mulai sekarangsetiap kali kamu ‘deres’ supaya ‘tartil’. Karena meskipun dapat sedikit tapitartil itu lebih utama dan bermanfaat daripada dapat banyak tapi tidak tartil).

16.Mulo wiwit saiki dibiasaaken sing tartil senejan mung olih sa’juz rongjuz sedino. Pengendikane sohabat Abdulloh bin Abbas mengkene “La an aqro-asurotan urottiliha ahabbu ilayya min an aqro-al qur-aana kullahu” (Makanyamulai dari sekarang dibiasakan yang tartil walau hanya dapat satu atau dua juzsehari. Sabda sahabat Abdullah bin Abbas begini: “Jika aku membaca satu suratdengan tartil adalah lebih aku sukai daripada membaca keseluruhan al-Quran.”).

17.Kejobo iku sing wis kelakon tur nyoto, yen kulinone deres tartil ikusa’mongso-mongso kepengin deres rikat temtu biso. Nanging sebalike yen biasanederes rikat bahayane iku yen deweke dikon deres tartil temtu ora biso jalan.Mulo sliramu yen ati-ati yen deres. Cukup semene wasiatku. (Selain itu hal yangsudah nyata, jika terbiasa deres tartil sewaktu-waktu ingin deres cepat tentubisa. Tapi sebaliknya jika terbiasa deres cepat bahayanya jika disuruh derestartil tentu tidak bisa jalan. makanya kamu hati-hati kalau deres. Cukup sekianwasiatku). (Tanda tangan beliau).

Keterangan:

•“Nderes” adalah kegiatan santri untuk menjaga hafalan al-Qurannya dengancara mengulang-ulang setiap hari secara kontinyu, atau istilah Arabnya;Muraja’ah atau Takrir.

•“Tartil” adalah cara membaca al-Quran sesuai dengan tata aturan Tajwidbeserta memperhatikan Makharijul Ahruf, sehingga tidak terjadi kesamaran kataataupun hilangnya kata-kata tertentu dalam bacaan. Dan membaca tartil inirelatif susah bila dilafalkan dengan tempo cepat, harus pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun