Mohon tunggu...
Fany Vernita
Fany Vernita Mohon Tunggu... -

saya Fany, baru tamat SMA pada tahun 2010 . dan sekarang saya sedang dalam tahap persiapan untuk masuk kuliah, sambil mengisi waktu luang yang ada, maka saya tertarik untuk menulis dan mempublish untuk kalian semua, semoga tulisan-tulisan saya bisa menajadi manfaat dan menghibur anda semua. mohon bantuan nya baik kritik atau pun saran dari semuanya. thanks .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salah Jatuh Cinta

29 Maret 2011   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kamu ga boleh bersama dengan dia,selamanya ga akan boleh !”

“tapi kenapa ma ? apa yang salah dengan nya ? dia laki-laki yg baik dan aku mencintai nya”

“kamu tdk perlu tau, yg penting kamu selamanya ga akan boleh menikah dengannya, mama sampai mati pun tdk akan pernah setuju kamu dengan nya ! ingat itu “

“kenapa mama egois ? kenapa aku tdk boleh bersama dg org yg aku cintai ? apa karena kami berbeda agama ?”

“mama tdk egois, apa yg mama lakukan adalah yg terbaik utk kamu, dan bila kamu menikah dengan nya, mama tdk akan pernah merestui kamu, dan kalian memang berbeda agama, tidak baik kalian bersama !”

“tapi bukannya mama dan papa juga dulu berbeda agama ? akhirnya kalian jg bersama kan dulu ? kenapa mama begitu tdk mengerti perasaan ku ? apa mama tdk pernah tau rasanya kehilangan org yg sangat kita cintai ?”

“kamu diam saja, jgn bicarakan ayahmu,mamasudah menganggap dia tidak ada di dunia ini,dan jgn pernah bahas masa lalu mama,kamu tidak perlu tau atau membandingkan nya, mama tdk suka ! dan sampai mati pun, kamu ga akan pernah menikah dg rangga !

Mama benar2 kerasa kepala, dia tidak merestui hubungan ku dengan rangga. Aku dan rangga sudah berpacaran selama 3 tahun, tapi selama ini kami backstreet dan saat kami akan memutuskan utk lbh serius, aku malah mendapatkan halangan dari mama. Saat aku membawa Rangga menemui mama beberapa waktu lalu, mama terlihat senang dan seperti bisa menerima Rangga, tapi semua itu berbalik secepat kedipan mata, mama skg tdk menyetujui hubungan ku dengan Rangga, aku pun tak tau mengapa, aku coba meyakinkan mama kalau Rangga itu laki-laki yg baik dan serius untuk melanjutkan hubungan ini dalam pernikahan, tapi semakin kuat tekad kami bersama, maka semakin kuat pula rintangan yg kami hadapi.

Aku sadar, aku dan rangga memang bukan seagama, aku adalah muslim dan Rangga adalah seorang krsitian, mungkin itu jg alasan yg membuat mama tdk menyetujui aku dg Rangga. Tapi dulu, aku pernah tau kalau papa adalah seorang kristian juga, meskipun dari lahir aku tdk pernah lihat bagaimana wajah papa, bahkan aku juga tak pernah dikasih liat foto papa, yg aku tau, mama selalu bilang ,papa sudah meninggal dan aku juga tdk pernah berhubungan dg keluarga dari papa sejak aku dilahirkan. Aku tumbuh besar bersama mama dan kedua adik tiri ku, mama memang menikah lagi setelah aku berumur 5 tahun, dan aku bersyukur karena papa tiri ku sangat baik dan juga menyayangiku.

Aku dan Rangga tdk pernah menyerah untuk bisa mendapatkan restu dari mama, apapun kami lakukan untuk bisa meluluhkan hati mama, tapi rasanya bagaikan pungguk merindukan bulan, kami selalu saja gagal,sampai akhirnya kami pernah sempat menyerah, tapi kami akhirnya sadar, kalau cinta kami harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan! Hingga pada suatu waktu, aku dan Rangga memutuskan untuk menjalankan pernikahan tanpa restu dari mama, karena kami sudah tdk tau lagi cara untuk meluluhkan hati mama. Mungkin dg kami menikah, maka mama bisa menerima kami. Mama sangat Berbeda dg papa nya Rangga yg menyetujui hubungankami berdua.

Dan akhirnya kami pun nekad untuk bisa menikah meskipun kami berbeda agama, tapi aku mau menerima perbedaan itu dan aku yakin, cinta tidak akan memandang agama ! akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari rumah, dan meninggalkan mama. Aku hanya meninggalkan secarik surat di kamar tidurku yg menyatakan bahwa aku akan tetap menikah dg Rangga meskipun mama menentang hubungan kami, dan kami akan buktikan kalau kami bisa meluluhkan hati mama suatu saat nanti.

Di hari yg sangat ku nanti, aku merasakan degup jantungku berdetak sangat kencang dan seakan airmata ingin megalir dari mata ku, aku tak tau apakah aku gelisah atau aku terlalu bahagia karena sebentar lagi aku akan menjadi satu dengan Rangga, entahlah aku juga tak tau.

Di moment yg begitu indah, tentunya aku berharap kalau mama dan yg lain nya bisa melihat dan menjadi saksi pernikahanku,tapi itu tdk mungkin,karena mama tdk akan pernah hadir disini apalagi menyetujui hubungan kami ! hanya ada papanya Rangga beserta keluarga dan beberapa rekan-2 nya yg ada disini, aku berharap pernikahan ini suatu saat nanti bisa meluluhkan hati mama.

Saat aku dan Rangga akan mengucap janji pernikahan, tiba2 suasana yg hening menjadi berubah, semua orang memandang ke arah datang nya seseorang yg secara mendadak itu, ternyata dia adalah……

“Hentikan pernikahan ini, hentikan ! kalian tdk boleh menikah !” teriak mama untuk menghentikan pernikahan aku.

“kenapa ma ? kenapa mama tdk pernah setuju dg hubungan kami ? apa yg salah dg hubungan kami ?”

“kalian .. kalian .. kalian tidak pantas bersatu dan hidup sebagai suami istri “ ucap mama dg mata yg berkaca-kaca.

“apa alasannya ma ? karena kami berbeda agama? Karena mama tdk suka dg Rangga ? kenapa ?” ucap ku sambil berurai airmata dan berlutut di depan mama.

“Inka, apakah dia adalah putri mu ? “ Tanya papa nya Rangga pada mama.

“IYA , dia putriku !” jawab mama dengan keras dan menahan air mata.

“apa kalian saling mengenal, ada apa ini sebenarnya ? kenapa kami tdk mengerti apa2 ?” sambung Rangga pada papa nya dan mama.

“Livia dan Rangga adalah anak mu ! mereka sedarah dan mereka tdk boleh menikah !” jawab mama dg airmata yg akhirnya tak kuasa dibendung nya daritadi.

Mama pingsan, dan papa nya Rangga seperti shock mendengar itu sambil memegang bagian dadanya, akhirnya mama dan papa nya rangga segera dibawa ke RS untuk mendapatkan perawatan.

Saat di RS, Aku dan Rangga sangat terkejut dan tak percaya, kalau ternyata kedua orang yg dirawat itu adalah papa dan mama kami, dan kami adalah adik kakak yg selama ini terpisah ! rupanya saat papa meninggalkan mama, mama sedang mengandung aku 3 minggu. Saat itu rangga berumur 4 tahun, dan papa membawa pergi Rangga, setelah itu mereka tidak pernah bertemu lagi, bahkan papa tdk pernah tau kalau ternyata saat dia meninggalkan mama, mama sedang mengandung aku. Hingga papa tidak pernah tau kalau dia selama ini memuiliki seorang putri, perpisahan mama dan papa dulu adalah karena perbedaan agama, keluarga mama tidak pernah menyetujui papa tapi akhirnya mereka tetap bersatu,tapi karena menikah tanpa restu, hidup mama dan papa tidak bahagia, banyak kesalahpahaman, hingga akhirnya papa memutuskan untuk berpisah dari mama dan memaksa untuk membawa Rangga,sehingga mama sangat membenci papa !

Ternyata mama sudah tau kalau aku dan Rangga adalah adik kakak saat mama tidak sengaja bertemu dengan Rangga dan papa di suatu tempat dan dari sanalah mama tau kalau aku dan Rangga adalah saudara kandung, maka dari itu mama selalu berusaha menentang hubungan kami dan tidak ingin kami menikah!

Rangga yang kucintai adalah kakak kandung ku, maafkan aku Tuhan, aku bersalah ! untung saja kami tidak jadi menikah, karena aku tak tau apa yg terjadi jika kami tetap menikah !

Kini aku dan Rangga pun bisa menerima kenyataan pahit itu, tapi kami senang, karena kami bisa bersama, meski kebersamaan ini adalah cinta sebagai adik dan kakak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun