Mohon tunggu...
Fany Riyansari
Fany Riyansari Mohon Tunggu... -

funny

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fenomena Perkeretaapian Kita

10 Juni 2011   17:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan transportasi di negeri tercinta ini khususnya kereta api tak kunjung mereda. Apakah penyebabnya? Itu perlu ditanyakan kepada aku, kalian sebagai warga Negara yang menikmati sarana tersebut dan para petugas perkereta apian Indonesia beserta kemenhubnya. Masalah dari soal penertiban penumpang kelas ekonomi, sampai banyaknya kecelakaan antar kereta api dan palang pintu kereta api yang tidak terpasang di sebagian besar daerah, sehingga menyebabkan terganggunya keamanan dan kenyamanan kita sebagai warga Negara.

Yang baru-baru ini terdengar adalah upaya petugas kereta api dalam menertibkan penumpang-penumpang yang nekat naik di atas gerbong. Upaya yang dilakukan adalah dengan memasang penyemprot pewarnalah, palang yang hanya bertuliskan tegangan tinggilah. Itu semua sepertinya hanya menghambur-hamburkan uang belaka. Dapat dilihat hingga detik ini upaya tersebut sama sekali tidak membawa perubahan. Kenapa jika memang para petugas kereta api menginginkan para penumpang tertib, mereka tidak memberikan kenyamanan kepada pengguna jasa kereta api dengan menambah gerbong. Dengan mengeluarkan uang sekali dengan jumlah banyak kemungkinan masalah penumpang tersebut dapat teratasi. Kenapa ini hanya terjadi pada kereta api kelas ekonomi? Bukan kelas eksekutif? Kenyataan yang sudah umum adalah Uang menentukan segalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun