Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) Kembali digaungkan sebagai upaya dan dorongan untuk menghapuskan kekerasan terhadap Perempuan termasuk kekerasan seksual.
Peringatan 16 Hari AntiRentetan Panjang kasus pelecehan dan kekerasan seksual dalam ranah institusi Pendidikan menjadi bayang-bayang yang menakutkan, sebab ruang belajar seperti kampus, sekolah, dan pondok pesantren seyogianya menjadi tempat yang aman dalam menimba ilmu. Oleh karena itu, Campaign offline merupakan salah satu langkah yang diambil oleh BEM FISIP UPN Veteran Jawa Timur melalui Kementrian Kesetaraan Gender dalam menyuarakan penguatan sosialisasi tentang pencegahan  dan penanganan kekerasan seksual utamanya dalam lingkungan kampus.
Kampanye ini dilakukan dengan model berbeda dengan kampanye pada umumnya. Selain orasi yang tidak henti-hentinya digaungkan, penyebaran kertas pro dan kontra juga turut mengundang simpatisme mahasiswa untuk bisa berdiskusi bersama terkait dengan isu ini. Selain itu, survey mengenai pelecehan seksual juga dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui seberapa sering mahasiswa menjumpai kasus pelecehan seksual. Penandatanganan kain pernyataan juga dilakukan sebagai wujud dukungan mahasiswa dalam aksi ini.
 Campaign offline yang dilaksanakan pada hari Rabu (29/11) di Danau UPN Veteran Jawa Timur ini, nyatanya mengundang perhatian Mahasiswa untuk lebih peduli dengan isu-isu serupa. Reni, Mahasiswi Fakultas Hukum UPN Veteran Jawa Timur mengaku bahwa Gerakan ini merupakan hal yang sangat bagus untuk terus dilakukan utamanya bagi para Perempuan di lingkungan kampus. "Dari apa yang sudah dilakukan memang sangat bagus dan sangat baik karena kalau untuk perempuan sendiri dengan adanya seperti ini, kita bakal merasa ternyata banyak yang peduli tentang isu ini. Yang pada akhirnya membuat kita semakin berani dan ini adalah kegiatan mahasiswa yang sangat membantu dalam  tercapainya perlindungan mengenai kasus kekerasan seksual," ujar Reni.
Gerakan ini nampaknya juga mampu membuka mata mahasiswa untuk lebih berani bersuara dalam menggemakan keadilan. Panji Syadita salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, mengaku bahwa model kampanye yang dipilih memang sangat interaktif dan tidak terkesan monoton. "Kampanye ini menarik sekali untuk diikuti karena memang sangat interaktif dan kami yang melihatnya tidak merasa bosan. Adanya forum diskusi dadakan setelah penyebaran kertas pro kontra juga hal menarik yang pada akhirnya membuat kita semakin berani dalam bersuara untuk mendapat keadilan, karena memang walaupun sudah ada satgas yang menangani pun, keadilan untuk korban masih sangat tidak mudah untuk didapatkan," tutur Panji. Campaign Offline ini juga merupakan salah satu Langkah tegas yang diambil BEM FISIP UPN Veteran Jawa Timur, untuk turut menyuarakan keadilan yang seharusnya didapat oleh korban. Selain itu, langkah yang diambil juga sebagai wujud desakan untuk mewujudkan ruang yang aman dalam setiap lembaga pendidikan.Â
Menyongsong adanya peringatan 16 HAKTP di UPNVJT dengan segala rangkaian kegiatan yang ada, memang patut diapresiasi. Ide kreatif nan interaktif yang dilakukan BEM FISIP UPN Veteran Jawa Timur diharapkan mampu mengedukasi seluruh civitas akademika UPN Veteran Jawa Timur dalam hal penghapusan kekerasan terhadap Perempuan utamanya dalam lingkungan kampus serta pemahaman-pemahaman dari berbagai pihak dalam hal penanganan utamanya dalam hal keadilan juga perlu diperhatikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H