Kemiskinan dan Konsep Ekonomi Kerakyatan di Indonesia
Indonesia merupakan negara berkembang dengan tantangan kemiskinan yang cukup signifikan, meskipun Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan kemajuan dalam mengurangi angka kemiskinan, namun masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan merupakan kondisi di mana sekelompok besar penduduk hidup di bawah standar hidup yang memadai, yang di tandai dengan kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal. Kemiskinan di tingkat negara mencerminkan seberapa banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, negara dengan tingkat kemiskinan tinggi sering kali menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas hidup warganya dan menciptakan peluang yang adil.
Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah kompleks yang di pengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tidak meratanya pendapatan, kurangnya akses pendidikan, infrastruktur yang terbatas, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Meskipun telah ada kemajuan dalam mengurangi angka kemiskinan, tantangan seperti urbanisasi cepat dan bencana alam masih menjadi hambatan. Dalam mengatasi kemiskinan negara memerlukan pendekatan yang berkelanjutan dan melibatkan semua pihak untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.Â
Selain itu, keberlanjutan ekonomi harus menjadi bagian dari strategi pengentasan kemiskinan, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, penting bagi kebijakan ekonomi untuk tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan. Investasi dalam energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan bisa menciptakan lapangan kerja sambil melindungi lingkungan, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.Â
Dalam memerangi kemiskinan, kita perlu melihat lebih jauh dari sekedar angka-angka ekonomi. Kita harus memahami konteks sosial dan budaya yang melingkupi kemiskinan, serta berupaya menciptakan sistem yang mendukung kesejahteraan semua orang. Ada beberapa aspek penting terkait kemiskinan di Indonesia :
1.Penyebab : (1) Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, sering kali terkonsentrasi di daerah tertentu, terutama Jawa. (2) Pendidikan dan keterampilan, banyak masyarakat miskin yang memiliki akses terbatas ke pendidikan  berkualitas dan pelatihan keterampilan. (3) Akses  kesehatan, layanan kesehatan yang tidak merata menyebabkan banyak orang tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan
2.Dampak : (1) Kesehatan yang buruk, tingkat kesehatan yang rendah dan prevalensi penyakit yang tinggi. (2) Keterbatasan pendidikan, anak-anak dari keluarga miskin sering kali putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan. (3) Ketidakstabilan sosial, ketimpangan ekonomi dapat menyebabkan ketidakpuasan dan konflik sosial
3.Upaya penanggulangan : (1) Program sosial, pemerintah meluncurkan berbagai program seperti Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non-Tunai untuk membantu keluarga miskin. (2) Pengembangan Infrastruktur, meningkatkan akses ke layanan dasar, seperti air bersih dan sanitasi. (3) Pendidikan dan Pelatihan, meningkatkan akses pendidikan dan keterampilan untuk mendorong mobilitas sosial
4.Tantangan yang Dihadapi  : (1) Krisis Ekonomi, fluktuasi ekonomi global dan dampak dari pandemi COVID-19 dapat memperburuk kondisi kemiskinan. (2) Ketidakadilan dan Korupsi, praktik korupsi dalam distribusi bantuan dan program pemerintah dapat menghambat efektivitas upaya penanggulangan kemiskinan
Konsep ekonomi kerakyatan adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan masyarakat membuat keputusan mencakup berbagai ide terkait penggunaan dan bagaimana masyarakat mengelola sumber daya ekonomi yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, selain itu ekonomi kerakyatan juga merupakan sistem ekonomi yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya yang bertujuan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, bukan hanya  segelintir orang, dan sering diimplementasikan melalui kebijakan pemerintah yang mendukung akses ke sumber daya dan pelatihan. Berikut adalah beberapa karakteristik dan ciri utama dari ekonomi kerakyatan adalah :
1.Partisipasi Aktif : Masyarakat dilibatkan dalam proses pengambilan sebuah keputusan ekonomi, sehingga mereka memiliki suara dalam pengelolaan sumber daya dan usaha
2.Keadilan Ekonomi : Fokus dan mengutamakan distribusi kekayaan yang lebih adil untuk mengurangi kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3.Pemberdayaan Ekonomi : Mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai motor penggerak dan tulang punggung perekonomian lokal
4.Keberlanjutan : Memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam setiap aktivitas ekonomi untuk menjaga keseimbangan
5.Kemandirian Ekonomi : mendorong masyarakat untuk mandiri dan tidak bergantung secara berlebihan pada investasi asing dan ekonomi global
6.Pendidikan dan kesadaran : pendidikan ekonomi menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi kerakyatan dan bagaimana cara berpartisipasi
Secara keseluruhan, ekonomi kerakyatan di Indonesia berupaya menciptakan sistem yang inklusif dan berkeadilan, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.
Di Indonesia, beberapa program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menunjukkan bagaimana konsep ekonomi kerakyatan dapat diimplementasikan. PKH memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin dengan syarat partisipasi dalam pendidikan dan kesehatan, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka. Koperasi juga berperan penting dalam mengatasi kemiskinan. Misalnya, koperasi simpan pinjam di desa-desa membantu masyarakat mendapatkan akses ke modal tanpa bunga tinggi, meningkatkan kemampuan mereka untuk berusaha.
Salah satu keunggulan ekonomi kerakyatan adalah kemampuannya untuk memberdayakan masyarakat secara langsung. Dengan memberikan akses terhadap modal, pelatihan, dan pasar, masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan produktivitas mereka. Misalnya, program-program kewirausahaan yang dirancang untuk kaum muda dan perempuan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran.Â
Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga aktor aktif dalam perekonomian mereka sendiri. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya dukungan dari pemerintah dan infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan, jaringan internet, dan fasilitas pelatihan. Untuk mencapai ultimate tujuan ekonomi kerakyatan, perlu ada sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan dapat memastikan bahwa ekonomi kerakyatan tidak hanya menjadi konsep, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.
Meskipun memiliki banyak potensi, implementasi ekonomi kerakyatan di Indonesia menghadapi beberapa tantangan :
1.Birokrasi yang Rumit : Proses birokrasi yang kompleks sering kali menghambat pelaksanaan program-program kerakyatan. Reformasi birokrasi diperlukan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
2.Kesadaran Masyarakat : Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami konsep ekonomi kerakyatan. Edukasi dan sosialisasi yang intensif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya partisipasi aktif.
3.Dukungan Kebijakan : Ketersediaan dukungan kebijakan dari pemerintah yang konsisten sangat penting untuk mendukung inisiatif ekonomi kerakyatan. Kebijakan yang pro-rakyat dan berbasis pada kebutuhan masyarakat harus menjadi prioritas.
Kemiskinan adalah masalah kompleks yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Untuk mengatasi kemiskinan, konsep ekonomi kerakyatan menawarkan pendekatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan keadilan sosial. Melalui pemberdayaan, akses terhadap pendidikan, modal, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan, masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi.
Implementasi ekonomi kerakyatan dapat membantu mengurangi ketimpangan dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua lapisan masyarakat. Meskipun ada tantangan, seperti birokrasi dan kurangnya kesadaran, upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan dapat membawa perubahan positif. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga aktor kunci dalam menciptakan perubahan dan peningkatan kesejahteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H