Mohon tunggu...
Fantika Azzahra
Fantika Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas tanjungpura

Saya Fantika Azzahra seorang mahasiswa universitas Tanjungpura Pontianak, saya memiliki hobi membaca, menulis dan mendengarkan lagu . dari hoi saya tersebut bisa dilihat saya memilki kepribadian yang riang, konsiisten dalam suatu hal dan dapat mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan anara Isu Politik Terbaru dan Solusi Berkelanjutan

28 November 2023   18:44 Diperbarui: 28 November 2023   19:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan antara Isu Ekonomi Politik Terbaru dan Solusi Berkelanjutan dalam Pemikiran Ekonomi Teori Klasik Robert Malthus

 

Abstrak

Dalam konteks globalisasi dan perubahan cepat dalam politik ekonomi, ketimpangan ekonomi, perdagangan internasional, dan perubahan iklim muncul sebagai isu-isu kritis. Pemikiran ekonomi klasik yang dikemukakan oleh Robert Malthus, yang menyoroti hubungan antara pertumbuhan populasi dan masalah ekonomi, menjadi dasar untuk merumuskan solusi berkelanjutan. Diskusi mengenai dampak kebijakan perdagangan internasional yang tidak adil, ketimpangan ekonomi, dan tantangan lingkungan melibatkan konsep Malthus sebagai panduan untuk merinci tindakan konkret, seperti redistribusi pendapatan, perlindungan industri domestik,

dan investasi dalam sumber daya terbarukan. Pada akhirnya, keberhasilan mengatasi isu-isu ekonomi politik ini membutuhkan pendekatan holistik dan kerjasama, dengan konsep Malthus dipandang sebagai fondasi yang dapat membawa kestabilan ekonomi politik yang berkelanjutan di tingkat nasional dan global.

Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang berkembang pesat dan perubahan politik ekonomi yang dinamis, isu-isu ekonomi politik telah menjadi fokus utama dalam perbincangan pembangunan suatu negara. Tantangan ketimpangan ekonomi, perdagangan internasional yang tidak seimbang, dan dampak perubahan iklim menjadi titik sentral dalam pemikiran ekonomi kontemporer. Dalam konteks ini, pandangan ekonomi klasik, terutama yang diemukakan oleh Robert Malthus, menawarkan wawasan yang mendalam tentang hubungan kompleks antara pertumbuhan populasi dan permasalahan ekonomi.

Malthusianisme sebagai teori klasik, menekankan pentingnya mempertimbangkan pertumbuhan populasi dalam perencanaan ekonomi, memberikan landasan untuk merumuskan solusi berkelanjutan terhadap isu-isu kritis. Artikel ini akan mengulas dampak kebijakan perdagangan internasional yang tidak adil, ketimpangan ekonomi, dan tantangan lingkungan, mengintegrasikan konsep Malthus sebagai panduan untuk tindakan konkret. Melalui pembahasan ini, diharapkan artikel ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pendekatan holistik dan kerjasama dapat membawa kestabilan ekonomi politik yang berkelanjutan di tingkat nasional dan global.

PEMBAHASAN

Dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan politik ekonomi, isu-isu ekonomi politik seperti ketimpangan ekonomi, ketidakseimbangan perdagangan internasional, dan dampak perubahan iklim telah menjadi pusat perhatian. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara isu-isu tersebut dengan merujuk pada pemikiran ekonomi teori klasik Robert Malthus sebagai panduan untuk merumuskan solusi berkelanjutan.

Pertama-tama, ketimpangan ekonomi menjadi fokus utama pembahasan. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dapat mengancam stabilitas sosial dan politik suatu negara. Dalam konteks ini, teori Malthusianisme memberikan wawasan tentang pentingnya mempertimbangkan pertumbuhan populasi dalam perencanaan ekonomi, sehingga ketidaksetaraan pendapatan dapat diatasi melalui kebijakan redistribusi yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun