Mohon tunggu...
Sosbud

Konsep Opening & Closing SDIT Taqiyya Rosyida Kartasura

7 Mei 2017   18:52 Diperbarui: 7 Mei 2017   19:35 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asmaul husna dan murojaah surat merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan oleh siswa yang kemudian dilanjut dengan tahfizh. Agenda openingdi kelas terkadang diselingi dengan agenda pembacaan siroh atau kisah, dan memberikan motivasi untuk sedekah. Setiap hari siswa termotivasi untuk menyisihkan uang saku mereka untuk diinfaqkan ke bagian ZIS melalui kaleng yang sudah disediakan di kelas.

 Selain mendidik anak untuk momitemen terhadap ibadah sedekah, ini juga mampu melatih anak untuk empati. Empati berarti menempatkan diri seolah-olah berada pada posisi orang lain. Dengan merasakan kesulitan orang lain, anak tidak akan bersifat agresif untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan namun juga mampu melatih kesabaran karena berusaha memikirkan kondisi orang lain.

Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya mengembangkan sikap empati melalui sedekah. Gambaran orang beriman yang saling mengasihi, saling mencintai dan saling empati terhadap sesame laksana satu tubuh di mana ketika salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuh akan ikut merasakannya.

Memulai kegiatan sekolah dengan hal-hal baik, merangsang siswa untuk menjalani aktivitas sekolah dengan baik dan penerimaan yang positif. Namun dalam pelaksanaan selama satu hari di sekolah yang diterapkan dengan konsep full day schoolberagam kejadian dialami oleh siswa, dari hal baik sampai buruk bagi mereka.

 Pertikaian antar siswa, upaya guru mendisplinkan siswa tidak lepas dari permasalahan yang mampu memicu kondisi siswa menjadi kurang nyaman. Namun dalam pelaksanaan pendidikan, banyak nilai yang diinternalisasikan pada siswa. Maka untuk menjaga nilai-nilai positif yang disampaikan pada siswa, perlu penetralisir di akhir kegiatan sekolah sehingga siswa pulang dengan membawa pesan positif dan hati yang lapang.

Pelaksanaan proses Closing:

  • Sholat ashar berjamaah dan Tausiyah Penutup

Dimulai dengan kebersamaan, diakhiri pula dengan kebersamaan dalam bangunan rumah Allah SWT. Sholat ashar berjamaah, selain membiasakan anak untuk tertib sholat juga menjadi proses pengendapan satu hari kegiatan yang telah dilakukan. Pada bagian ini, setelah melaksanakan sholat dan dzikir, diberikan tausiyah oleh kepala sekolah atau guru yang bertugas. Proses ini dilakukan untuk mengakomodir seluruh nilai yang diperoleh siswa selama satu hari dan saat untuk saling memaafkan. Siswa pulang dalam kondisi membawa nilai positif dan menghilangkan kebencian, kemarahan dan rasa dendam terhadap teman maupun guru.

Konsep ini merupakan konsep yang dirancang untuk pendidikan karakter anak. Salah satu solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sejak dalam pengkondisian anak hingga penenaman kebiasaan dan adab-adab islami yang membantu siswa komitmen terhadap karakter yang membangun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun