Mohon tunggu...
Fanti Nurul Zaqiyah
Fanti Nurul Zaqiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Univ : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Prodi : S1 Manajemen NIM : 5130020069

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Tahunan Pondok Pesantren dan Sedikit Pengalaman Saya

5 April 2021   09:50 Diperbarui: 5 April 2021   09:56 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat untuk menimba ilmu agama. Tetapi bukan hanya ilmu agama saja yang dapat di peroleh di pesantren. disisi lain kita juga dapat belajar tentang bagaimana cara berorganisasi, melatih kemandirian, dll. Setiap pondok pesantren memiliki tradisi yang berbeda beda antara pondok satudengan yang lain seperti dipondok pesantren bahrul umum miliki tradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya yaitu humapon. 

HUMAPON merupakan singkatan  dari hari ulang tahun madrasah dan pondok pesantren, humapon sendiri memiliki banyak sekali rangkaian acara diantaranya khitan masal, perlombaan eksternal maupun internal, bazar buku, apresiasi seni dan ditutup dengan haflatul kubro.

Sering kali terjadi perdebatan antara pondok satu dg yang lain, saling menggunjing satu sama lainnya atau apalah itu ketika perlombaan per-ribath dilaksanakan, dikarenakan mereka menginginkan pondok yang mereka tempatilah yang akan mendapatkan juaranya. Diantara semua lomba yang diadakan yang paling excetide adalah ketika opening ceremony, dilakukan di lapangan yang lumayan luas dimana semua santri se dikumpulkan menjadi satu dengan memakai almamater pondok yang berbeda beda. 

Opening ceremory dibuka dengan penampilan penampilan menarik dari perwakilan setiap ribath dan madrasah seperti tema yang telah di tentukan oleh panitia, dilanjutkan dengan pidato pidato oleh majelis pengasuh dan ketua panitia, dan acara yang ditunggu yaitu menyalakan obor oleh majelis pengasuh dan ketua yayasan di iringi dengan penampilan pagarnusa dan pelepasan  balon balon dari berbagai organisasi daerah. 

Dipengghujung acara momen dimana semua hati merasa resah, gugup dan campur aduk ketika MC mengumumkan pemenang dari kirab antar ribath dan madrasah. Ada yang kembali ke pondok dengan hati yang sangat bahagia karena kemenangan dan ada pula yg kembali ke pondok dg hati yg sedih, tetapi begitulah sebuah perlombaan ada yang menang dan ada yang kalah kalau sebuah perlombaan tanpa adanya kemenangan dan kekalahan mana bisa disebut perlombaan.

Dari dulu pertama kali mengetahui acara humapon saya mempunyai keinginan yaitu ingin sekali menjadi panitia ingin sekali merasakan bagaimana sih rasanya menjadi panitia humapon. Alhasil pada tahun ke 7 teman sekelas saya terpilih menjadi ketua panitia dan akhirnya saya dimasukkan oleh dia kedalaman kepanitiaan tersebut, merasa sangat happy sih tapi disisi lain juga  merasa sangat berat, mengapa? Karena saya ketika itu dihadapkan dengan ujian juz  di pondok saya. 

Saya takut keteteran dg semua itu dan takut tidak bisa menjalankan amanah dg sebaik2nya. Hari pertama masih merasa enjoy dan baik baik saja, begitu indah mengikuti suatu organisasi kita banyak belajar dari teman teman kita banyak mendapatkan saran dari atasan atasan dan masih banyak keseruan keseruan yang terjadi.  Belum sampai di pengunjung rangkaian acara humapon saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepanitiaan tersebut dikarenakan ada suatu hal yg terjadi, dan saya menunjuk salah satu teman dekat saya untuk menggantikan saya.

Sekian dari saya, saya menulis ini karena adanya tugas Bahasa Indonesia dari dosen saya Bapak Rudi Umar Susanto, S.Pd., M.Pd. dan menurut saya ini sangatlah bermanfaat buat saya agar lebih bisa dan lebih giat lagi dalam menulis. saya mengucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar besarnya apabila ada salah kata yang kurang berkenan di hati pembaca, Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun