Bagaimana  rasanya menunggu orang yang terus diam membisu ?
Bagaimana rasanya memiliki harapan yang melambung atas seseorang, kemudian harapan itu terhempas karena dia keluar gelanggang bagaikan pecundang ?Bagaimana rasanya melihat seorang pemimpin dilahirkan di tengah lautan manusia di GBK, kemudian membaca berita dia terkapar di bilik-bilik pertemuan dibungkam oleh segelintir manusia keji ?Bagaimana rasanya memberi kepercayaan yang tinggi kepada seseorang yang kita hormati dan belakangan kita dengar dia telah menggadaikannya kepada segerombolan rentenir politik ?
Bagaimana rasanya menatap panggung yang riuh tanpa seorangpun mau menjelaskan apa yang berlangsung - tidak juga orang kepercayaan kita yang ada di bawah spotlight?
Bagaimana rasanya menyerahkan roda kemudi ke tangan seorang nakhoda dan tanpa penjelasan dia menggerakkan kapal ke arah berlawanan dengan rencana semula ?
Bagaimana rasanya mengenang kemegahan puluhan ribu tangan yang teracung dengan jari membentuk salam  'victory' ketika sekarang harus melihat kemenangan itu digerus oleh mereka yang tadinya bergandengan tangan dengan kita  ?
Bagaimana rasanya tenggelam dalam kebingungan, ketidakmengertian dan ketidaktahuan padahal kita tak pernah berhenti merapal mantra transparansi dan akuntabilitas ?
Bagaimana rasanya jika yang dia yang dulu adalah bagian dari diri kita berubah menjadi sosok yang asing, jauh dan senyap ?
Ada yang bilang dia terkungkung, terisolasi, tersandera, tertekan, ...
Entahlah.
Kita hanya berharap dia berbicara dan kembali bertindak sebagaimana kita kenal dulu agar kita tidak perlu berkumpul di alun-alun kota bersama Ian Axel, Chad Vaccarino dan Christina Aguilera melantunkan salam perpisahan, " I'm giving up on you!"
------------------------------------------Sumber  :
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!