Kebodohan memang bukan virus biologis, anakku
Tapi kebodohan bersifat viral, karenanya bisa menular
Jika kau mencukupkan pergaulanmu hanya dengan orang-orang bodoh
Maka dari benakmu dan mulutmu kelak akan keluar hanyalah ucapan bodoh
Janganlah pernah menjadi bebal, anakku
Bukalah mata, telinga dan akal-budimu untuk pengajaran
Segala pengetahuan dan pengalaman perlu ditafsir kembali
Agar generasimu lebih bijaksana  dibandingkan generasi kami
Kebodohan bagaikan virus menyebar cepat lewat udara
Siapapun bisa terkena di era semua orang terinterkoneksi
Kau tak pernah pasti siapa di jejaringmu yang telah terinfeksi
Hingga kau lihat pernyataan miskin logika yang disebarkan lewat media sosial
Kebodohan adalah epidemi yang menjangkiti seantero buana hingga pelosok negeri
Reputasi sosial, gelar akademi dan jumlah pengikut sering dijadikan dasar legitimasi
Seolah-olah benar, seolah-olah pintar, seolah-olah logis, padahal sejatinya dungu sekali
Maka Galileo pun gagal meyakinkan pemegang mandat langit bahwa planet bumi mengitari matahari
Kejarlah pengetahuan hingga ke sumbernya, anakku
Jangan berpegang pada sepenggal kutipan dari guru atau satu paragraf di buku ajar
Galilah pengetahuan, pertanyakanlah setiap pendapat dan bangunlah pemahamanmu sendiri
Entah itu menegaskan pemikiran ahli terdahulu atau suatu koreksi yang mengikuti perkembangan zaman
Inilah nasihatku kepadamu, anakku
Syukuri dan manfaatkanlah instrumen Ilahi di dalam tempurung kepalamu
Jangan bermalasan di bawah tempurung kelapa dan mengerdilkan dirimu bagaikan katak
Moga-moga kau terluput dari kebodohan massal dan bisa memandu para pendegil  kembali menggunakan otak
#11Nov2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H