Mohon tunggu...
Fantasi
Fantasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Mikro

" When we are born we cry that we are come to this great stage of fools. " - William Shakespeare -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Media Malaysia Mewartakan Ahok Tewas di Tangan Anies Baswedan

21 April 2017   23:07 Diperbarui: 22 April 2017   15:00 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Utusan Malaysia edisi 21 April 2017

Berita tentang Ahok ternyata bukan hanya "hot" di Indonesia, tetapi juga di negeri jiran Malaysia. Selain menayangkan hasil Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, media cetak dan media elektronika ramai memberitakan tentang persidangan Ahok dalam kasus penistaan agama. 

Hari ini Surat Kabar Utusan Malaysia melansir dua artikel terkait topik hangat tersebut dan memberi cukup banyak ruang bagi pembahasan "nasib" Ahok. Di rubrik luar negeri halaman 15 Utusan Malaysia menuliskan begini :

" Cadangan hukuman atas dakwaan menghina Islam itu dikemukakan sehari selepas Ahok dilaporkan tewas di tangan pencabarnya yang juga bekas Menteri Pendidikan, Anies Baswedan dalam keputusan awal undian pemilihan Gabenor Jakarta semalam"

Sumber : Utusan Malaysia edisi 21 April 2017
Sumber : Utusan Malaysia edisi 21 April 2017
Sepanas-panasnya politik di tanah air, tak pernah terbayangkan kandidat gubernur harus saling bunuh. Betapa apesnya Ahok seandainya, jika berita tersebut dipahami dalam bahasa Indonesia - Ahok masih dijatuhi hukuman percobaan setelah meninggal dunia. Bayangkan saja! Roh Ahok akan berada dalam pengawasan aparat hukum selama dua tahun. Apabila roh Ahok melakukan tindakan kejahatan (jenayah, Melayu), maka akan dimasukkan ke dalam penjara. Bagaimana caranya memenjarakan roh ? Dimasukkan ke  dalam lampu ajaib seperti menyimpan jin pada cerita Aladin ? 

Sebelum berpikir semakin tak terkendali, lebih baik kita periksa Kamus Bahasa Melayu di laman Pusat Persuratan Rujukan Melayu. Meskipun kata tewas juga memiliki makna "mati" seperti dalam bahasa Indonesia, ternyata tewas dalam Bahasa Melayu (Malaysia) mengandung makna "kalah" yang tidak lazim dalam bahasa kita.

/téwas/ 1 tidak menang; kalah (dlm permainan dll): Pasukan sekolahnya telah ~ dlm pertandingan badminton antara sekolah-sekolah. 2 terkorban (dlm peperangan dll); mati: Askar-askar itu ~ dlm peperangan. menewaskan 1 mengalahkan lawan dlm pertandingan dll; menundukkan: Dia telah berjaya ~ lawannya dlm pertandingan itu. 2 membunuh musuh dlm peperangan dll; mematikan. ketewasan 1 keadaan atau hal tewas; kekalahan. 2 kecelakaan; bencana. 3 telah ditewaskan; kalah.

Dengan memahami pula bahwa pencabar berarti penantang, maka berita di koran terbitan Malaysia itu tak perlu membuat berang para pendukung Ahok. Juga tidak membuat para pendukung Anies mencurigai adanya upaya penjegalan terhadap sang Pahlawan Perang Badar. Ahok sehat walafiat  dan sudah berbaikan dengan Anies dan berjanji akan menyiapkan segala sesuatunya untuk memuluskan transisi kepemimpinan DKI Jakarta, tapi Anies harus sabar menunggu sampai Okotober 2017 saat jabatan "Gabenor Jakarta" disematkan di pundaknya.

Harian Utusan Malaysia tidak bermaksud melecehkan atau menista Ahok, tidak juga berniat memprovokasi siapa pun. Kalau kita mau bijak memahami bahasa, tentu kita juga paham tidak setiap ucapan atau ungkapan yang terasa janggal dan kasar di telinga kita merupakan tindak penghinaan apalagi penistaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun