Mohon tunggu...
Fantasi
Fantasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Mikro

" When we are born we cry that we are come to this great stage of fools. " - William Shakespeare -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kecurangan yang Jalang di Sampang dalam Pilpres 2014

14 Juli 2014   23:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:20 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang bersedia tidur menunggu hingga 22 Juli 2014 saat KPU mengumumkan hasil Pilpres 2014 ini ? Jangan ada yang mau ! Pemilu 2014 ini  rentan dengan manipulasi dan niat-niat jahat.

Kecurangan demi kecurangan semakin terungkap. Terimakasih kepada KPU yang telah transparan mengungkapkan hasil perhitungan suara di tingkat TPS dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk melihat scan C1 di basis data KPU. Jika ada indikasi kecurangan, kita tidak hanya sekedar menduga-duga, tetapi bisa menggunakan logika masing-masing untuk menilai seberapa layak atau tidak layaknya tudingan kecurangan dalam Pilpres ini.

Hari ini kasus di Desa/Kelurahan Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur menjadi sorotan. Sebanyak 17 TPS di desa/kelurahan tersebut dan seluruh formulir C1 tidak ditandatangani saksi dari kedua belah pihak. Namun, tanda-tangan petugas KPPS lengkap, demikian pula isian lainnya. Hebatnya lagi, di seluruh TPS tersebut pasangan Prabowo-Hatta menang telak setelak-telaknya atas Jokowi-JK, yaitu nilai penuh dari seluruh suara sah untuk Prabowo-Hatta dan nol untuk Jokowi-JK.

Tertarik untuk memahami kasus ini lebih dalam, saya membuka situs KPU dan memeriksa satu per satu lembar-lembar C1 dari  17 TPS tersebut. Ringkasannya adalah seperti di bawah ini :

TPS 1
DPT 500 Jlh surat suara yang diterima 510 , tidak terpakai 10, terpakai 500, sah 498, tidak sah 2

TPS 2
DPT 500 Jlh surat suara yang diterima 510 , tidak terpakai 10, terpakai 500, sah 499, tidak sah 1

TPS 3
DPT 459 Jlh surat suara yang diterima 468 , tidak terpakai 9, terpakai 459, sah 457, tidak sah 2

TPS 4
DPT 428 Jlh surat suara yang diterima 437 , tidak terpakai 9, terpakai 428, sah 427, tidak sah 1

TPS 5
DPT 400 Jlh surat suara yang diterima 408 , tidak terpakai 8, terpakai 400, sah 399, tidak sah 1

TPS 6
DPT 350 Jlh surat suara yang diterima 357 , tidak terpakai 7, terpakai 350, sah 349, tidak sah 1

TPS 7
DPT 306 Jlh surat suara yang diterima 313 , tidak terpakai 7, terpakai 306 sah 303, tidak sah 3

TPS 8
DPT 316 Jlh surat suara yang diterima 322 , tidak terpakai 6, terpakai 316 sah 315, tidak sah 1

TPS 9
DPT 528 Jlh surat suara yang diterima 539 , tidak terpakai 11, terpakai 528, sah 527, tidak sah 1

TPS 10
DPT 400 Jlh surat suara yang diterima 407 , tidak terpakai 7, terpakai 400, sah 398, tidak sah 2

TPS 11
DPT 429 Jlh surat suara yang diterima 438 , tidak terpakai 9, terpakai 429, sah 427, tidak sah 2

TPS 12
DPT 500 Jlh surat suara yang diterima 510 , tidak terpakai 10, terpakai 500, sah 499, tidak sah 1

TPS 13
DPT 523 Jlh surat suara yang diterima 533 , tidak terpakai 10, terpakai 523, sah 521, tidak sah 2

TPS 14
DPT 400 Jlh surat suara yang diterima 408 , tidak terpakai 8, terpakai 400, sah 397, tidak sah 3

TPS 15
DPT 400 Jlh surat suara yang diterima 408 , tidak terpakai 8, terpakai 400, sah 396, tidak sah 4

TPS 16
DPT 400 Jlh surat suara yang diterima 408 , tidak terpakai 8, terpakai 400, sah 399, tidak sah 1

TPS 17
DPT 329 Jlh surat suara yang diterima 336, tidak terpakai 7, terpakai 329, sah 323, tidak sah 6

Jika ada yang berargumen wajar saja satu desa atau satu kelurahan hanya memilih satu kandidat, maka perlu diingat bahwa desa ini adalah basis PKB yang setidak-tidaknya secara organisasi mendukung pasangan Jokowi-JK.

Jika itupun tidak dianggap aneh, coba bayangkan ini: DPT disahkan beberapa bulan sebelum pencoblosan 9 Juli 2014 dan ternyata sebanyak 7.168 orang yang terdaftar di dalam DPT di desa/kelurahan Ketapang Barat seluruhnya hadir memberi suara. Tak seorangpun berhalangan entah karena sakit atau karena sedang ke luar daerah. Tingkat partisipasi pemilih = 100%, bukankah ini luar biasa ?  Adakah yang bisa menunjukkan angka sespektakuler ini di desa atau kelurahan lain ?

Atas keberhasilan di Ketapang Barat, maka jika form C1 ini lolos begitu saja di-entry ke tabulasi perhitungan suara nasional di KPU, pasangan Prabowo-Hatta akan mendapatkan tambahan suara 7.134 suara, sedangkan pasangan Jokowi-Hatta akan gigit jari dengan 0 (nill) suara.

Hal yang menarik juga dalam DPT ini adalah munculnya "angka cantik" sebagai jumlah pemilih terdaftar. TPS 1 ada 500 orang, TPS 2 ada 500 orang, TPS 5 ada 400 orang, TPS 10 ada 400 orang, TPS 12 ada 500 orang, TPS 14 ada 400 orang, TPS 15 ada 400 orang, TPS 16 ada 400 orang.

Kebetulan yang indahkah ?

Saya ikut memasukkan cukup banyak data di http://kawal-suara.appspot.com/ dan secara tak langsung mengamati pola-pola pemilih di TPS yang secara random diberikan kepada saya untuk di "key in" ke basis data aplikasi tersebut. Saya belum pernah menemukan pola seindah ini.

Kasus di Sampang ini sangat memalukan, karena kecurangannya terlalu jalang. Mengingat daerah ini adalah kampung halaman salah seorang ketua tim sukses salah satu pasangan calon presiden / wakil presiden, sudah selayaknya kasus ini segera ditangani dengan bijaksana.

Apa kata dunia kalau kita menghalalkan cara-cara yang haram demi mendapatkan jabatan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun