Mohon tunggu...
Fantasi
Fantasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Mikro

" When we are born we cry that we are come to this great stage of fools. " - William Shakespeare -

Selanjutnya

Tutup

Money

Setelah Mengancam Mengusir Enam Perkebunan Sawit Raksasa, Akankah Indonesia Mengusir Unilever?

19 Februari 2016   08:12 Diperbarui: 19 Februari 2016   08:41 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Untuk bisa memasuki pasar yang menampung produk industri kelapa sawit dan turunannya, perusahaan perkebunan dan pemroses sawit harus mengikuti berbagai aturan yang ditetapkan oleh pembeli. Perlahan, tapi terus meningkat, para pembeli memaksa produsen sawit mengikuti standar RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan/atau ISCC (International Sustainability and Carbon Ceritification). Di situsnya, RSPO mengklaim telah memiliki 2000 anggota yang mewakili 40% industri minyak sawit dari semua sektor dalam rantai pasok global.

Artinya, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia mau tidak mau harus mengikuti persyaratan organisasi ini jika tetap ingin terhubung dengan rantai nilai kelapa sawit dunia. Tentu saja, masih ada konsumen dunia lainnya - semisal di India dan China - yang tidak memberikan persyaratan tersebut. Tetapi, apakah pasar non-RSPO tersebut cukup besar menampung produksi sawit Indonesia ?

Cargill Indonesia yang merupakan bagian dari jaringan raksasa pedagang komiditas Cargill yang menjadi salah satu anggota IPOP adalah juga anggota pendiri RSPO. Gagasan menciptakan rantai pasok minyak sawit yang ramah lingkungan muncul karena menyadari permintaan akan komoditas ini meningkat tajam, berlipat dua pada tahun 2030 dan berlipat tiga pada tahun 2050. Peningkatan produksi akan menyebabkan perluasan lahan yang berimmbas pada pembabatan hutan dan pada gilirannya meningkatkan pemanasan global. Sebanyak 10% emisi gas rumah kaca berasal dari deforestasi dan sejak tahun 2012 Indonesia tercatat sebagai negara pelaku deforestasi terburuk di dunia menggantikan posisi Brazil.

Ancaman deforestasi sudah sangat mendesak, sehingga negara-negara yang mengikuti UN Climate Summit 2014 tersebut telah mencanangkan penurunan deforestasi hingga separuhnya pada tahun 2020 dan menghentikan aktivitas tersebut sama sekali pada tahun 2030. Perusahaan-perusahaan besar selain Cargil, seperti Unilever dan Nestle, telah menjadi pelopor penggunaan hanya 'green palm oil.' Sikap mendukung kebijakan 'zero deforestation' dilakukan pula oleh Kellog, Procter & Gamble dan Johnson & Johson.

Dalam pertemuan di New York tersebut sebanyak 30 perusahaan, di antaranya McDonald dan Wal-Mart, menetapkan akan menghapuskan perusahaan yang melakukan deforestasi dari rantai pasok mereka paling lambat tahun 2020.

Menjadi menarik memperhatikan sikap Indonesia yang sudah mengancam enam perusahaan sawit terbesar agar meninggalkan negeri ini. Bukanlah kehendak keenam perusahaan tersebut untuk sembarang membuat standar yang merugikan diri sendiri.
Perusahaan-perusahaan kelas dunia yang menjadi pembeli produksi keenam perusahaan tersebut sebenarnya ada di balik tuntutan standar yang demikian tinggi dan dianggap merugikan rakyat Indonesia.

Apakah Pemerintah Indonesia juga akan mengusir Unilever yang telah mencanangkan "to source all of our palm oil traceable to known and certified sources by 2020" ?  Sekedar mengingatkan, 2020 tinggal 4 tahun lagi!

Ah, bagaimana pula nasib Kawasan Industri Sei Mangkei yang baru berdiri dan menjadikan pabrik oleochemical milik Unilever sebagai champion industry-nya ?

-----

Sumber :

http://industri.kontan.co.id/news/enam-raksasa-sawit-terancam-diusir
http://agroindonesia.co.id/index.php/2015/09/01/segudang-tudingan-miring-ipop/
http://agroindonesia.co.id/index.php/2015/09/01/ipop-langgar-kedaulatan-ri/
http://sawitindonesia.com/berita-terbaru/paspi-awas-ipop-bisa-matikan-sawit-rakyat
http://www.palmoilpledge.id/
http://www.thejakartapost.com/news/2015/10/06/golden-agri-loses-suppliers-after-ipop-implementation.html
http://fortune.com/2014/12/17/palm-oil-deforestation-unilever-cargill/
http://www.palmoilpledge.id/en/2016/02/astra-argo-lestari-aal-is-officially-joining-ipop-to-participate-in-indonesia-sustainable-palm-oil-commitmenthttp://www.bumn.go.id/ptpn5/berita/12735/2.Perusahaan.Siap.Ikuti.Jejak.Raksasa.Sawit
http://bisnis.liputan6.com/read/2327039/mentan-minta-ipop-perhatikan-kepentingan-petani-sawit
http://blog.cifor.org/39085/zero-deforestation-in-indonesia-pledges-politics-and-palm-oil?fnl=?utm_source=CIFOR%20Website&utm_medium=Footer&utm_campaign=Sister%20site
http://news.trust.org/item/20160211145722-69svd/
http://www.rspo.org/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun