Ada yang mengherankan ketika membuka halaman depan Kompasiana malam ini menjelang pukul 23:00. Saya bertemu dengan dua artikel yang identik yang ditulis oleh dua orang Kompasianer. Satu ditulis oleh Kompasianer Iwan Pitik dan satu lagi oleh Kompasianer Iksan Karsiman. Kedua-duanya belum terverifikasi. Tulisan Iwan Putik sudah rapi formatnya, sedangkan tulisan Iksan Karsiman masih tidak teratur.
Isi kedua tulisan yang identik tersebut adalah tentang Johan Budi, mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, yang tidak dipilih oleh DPR RI sebagai pimpinan KPK untuk periode 2015-2019. Intinya, kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama) menuding bahwa Johan Budi akan melakukan perlawanan terhadap pimpinan KPK yang baru terpilih. Menurut kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama), Johan Budi akan melakukan tindakan-tindakan yang akan mengganggu KPK. Salah satunya, misalnya adalah :
Akan mengusulkan kepada kelompok-kelompok tertentu (yang bisa digerakan) dengan dalih kelompok pegiat anti korupsi maupun LSM-LSM seperti ICW dkk untuk melakukan semua hal yang mungkin dilakukan, seperti aksi turun kejalan dan diskusi-diskusi dengan topik dan tujuan untuk membuat mosi tidak percaya terhadap 5 pimpinan KPK yang baru yang dipilih dan ditetapkan oleh DPR, dengan alasan terdapat berbagai kejanggalan dalam seleksi calon pimpinan KPK.
Masih ada empat lagi PREDIKSI kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama) tentang apa yang akan dilakukan oleh Johan Budi.
Hebatnya, kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama) menyimpulkan :
" BILA HAL INI BENAR-BENAR TERJADI, maka JB dan kelompoknya tidak lain adalah pecundang, yang tidak bisa menerima kekalahan, tidak sportif serta seakan-akan KPK adalah milik dan agama mereka. Yang tidak boleh juga dimiliki oleh orang lain dan tidak boleh dirubah. "
Mengapa saya katakan hebat ?
Karena kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama), menuding Johan Budi sebagai pecundang untuk sesuatu yang tidak dilakukan oleh Johan Budi tetapi yang diPREDIKSIkan oleh kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama).
Kekaguman saya semakin bertambah kepada kedua penulis (kalau ternyata dua nama itu bukan orang yang sama), karena mereka adalah juga Kompasianer yang hebat. Penilaian saya berdasarkan seringnya (persentase) tulisan yang mendapat kesempatan di-HL-kan atau di-hl-kan oleh Admin. Â
Iwan Pitik menulis artikel dengan judul "Gagal Jadi Pimpinan KPK, Johan Budi Melawan". Dituliskan dan ditayangkan pada 19 Desember 2015 22:37:25. Penulis hebat. Setidak-tidaknya lebih hebat dari saya. Menulis sejak 15 Februari 2015, dan dengan artikel terakhirnya sudah menulis 12 artikel di Kompasiana. Dua di antaranya diganjar HL (headline), dan 5 diberi kehormatan untuk dipajang di highlight (pilihan). Keduabelas artikel yang ditulis berkaitan dengan korupsi dan KPK.