Mohon tunggu...
Fanny Sukma
Fanny Sukma Mohon Tunggu... -

saya seorang pelajar di bogor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahasiswa Tingkat Akhir (MTA)

24 Desember 2013   22:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal kita berjumpa adalah saat kau berkata hai padaku.... tak ku mengenal mu, hanya senyum manis yang masih terkenang sampai saat ini. Kala itu pertama kita bertemu di acara bernama MPD atau di sebut masa perkenalan departemen, dan departemen Agronomi menjadikan kita berdua saling bertemu dan saling sapa... “hai, aku tya, namamu siapa?” “fani...” balas ku singkat, sebagai mahasiswa udik yang pertama kalinya bertemu orang kota manis, membuatku diam bisu... tak banyak kata....

dan berjalan waktu, hampir 3 tahun telah berlalu... tingkat 2, tingkat 3, dan sekarang tingkat 4. Apa kau masih mengingat masa itu?

di departemen kita, banyak mata kuliah yang membutuhkan praktikum di lahan. seperti dasar hortikultura, tanaman sayuran, tanaman buah, dan lain sebagainya yang pastinya menyangkut pertanian. Sesekali kita dalam satu kelompok, dan itu seperti rezeki dari tuhan yang tak tergantikan. Namun, meski dalam beda kelompok aku tetap curi pandang untuk memperhatikan mu, tya.

Di dalam kelas, pesona mu mengalihkan ku dari penjelasan oleh dosen, Cuma kamu yang terbayang manakala kita dalam satu kelas. kau mengalihkan dunia ku.

waktu pun semakin berjalan,... entah seberapa lama kita tidak berjumpa, menatap mesra, melihat senyum manis mu. Terlalu cepat bagiku berlalu....

Dan kini tingkat 4, semester 7 telah tiba... tinggal beberapa hari.... kuliah ini akan berakhir, dan kami akan saling sibuk dengan aktivitas penelitian kami asing-masing. Tya melakukan penelitian tentang anggrek di lab kultur jaringan IPB, dan saya melakukan penelitian tentang padi di Jawa timur. Kita berpisah jauh, tak bertemu, dan entah adakah rinduku di hatimu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun