Greenhouse Berbasis IoT untuk Budidaya Tanaman Hias Langka
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Telkom Kembangkan SmartBandung, 14 Agustus 2024 -- Pada hari Jum'at tanggal 5 Juli 2024, mahasiswa pascasarjana Universitas Telkom kembali membuat gebrakan dengan mengembangkan sebuah smart greenhouse berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang khusus untuk budidaya tanaman hias. Inovasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam menjaga kelangsungan hidup dan kualitas tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pengembangan smart greenhouse ini dipimpin oleh Dr. Seno Adi Putra, S.Si, M.T, seorang dosen di Universitas Telkom yang memiliki keahlian dalam teknologi IoT dan pertanian cerdas. Beliau dibantu oleh tim mahasiswa pascasarjana yang terdiri dari Adi Raharjo, S.T., M.T., Fannzy Bayu Askar Prajaya, S.Tr.M., Muhammad Panggieta Wastu, S.Tr. Kom., Syifa Nuurunnisa Wijaksana, S.Kom., Usep Andriyawan, S.Kom., dan Saeful Bahri, S.Kom. Bersama-sama, mereka menciptakan sebuah ekosistem cerdas yang memungkinkan pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman hias secara lebih efisien dan efektif.
Dalam proyek ini, para mahasiswa Universitas Telkom bekerja sama dengan Kang Aldi Ridwan, seorang pemilik greenhouse Istana Bunga Kaktus sekaligus ketua paguyuban Istana Bunga Kaktus di Desa Kayu Ambon, Kecamatan Lembang. Berkat kerja sama ini, smart greenhouse yang dikembangkan dapat diimplementasikan langsung di lapangan dan diuji pada berbagai jenis tanaman hias bernilai tinggi.
Fitur Canggih Smart Greenhouse
Smart greenhouse ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, seperti sensor lingkungan untuk memantau suhu dan kelembapan udara, serta sistem pengairan otomatis yang menyesuaikan kebutuhan air berdasarkan data dari sensor. Selain itu, lampu LED khusus yang diprogram untuk menyesuaikan intensitas cahaya sesuai kebutuhan tanaman hias juga menjadi bagian dari teknologi ini. Seluruh sistem dapat dipantau dan dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi mobile yang terhubung dengan internet, memungkinkan pengelolaan yang efisien dan minim intervensi manual.
Manfaat dan Dampak Bagi Pertanian
Implementasi teknologi ini diharapkan dapat mengurangi risiko kegagalan budidaya, meningkatkan produktivitas, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air dan energi. Dalam jangka panjang, inovasi ini juga diharapkan dapat mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi para petani dan pengelola tanaman hias.
Namun, pengembangan ini juga menghadapi tantangan, terutama terkait biaya instalasi dan kebutuhan akan pengetahuan teknis. Meski demikian, tim pengembang tetap optimis bahwa tantangan tersebut dapat diatasi seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam pertanian.
Rencana Pengembangan Lanjutan
Tim mahasiswa dan dosen Universitas Telkom berencana untuk terus menyempurnakan sistem ini dengan menambahkan fitur-fitur baru serta melakukan uji coba pada berbagai jenis tanaman hias lainnya. Mereka berharap inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi tanaman hias lokal, tetapi juga dapat diterapkan untuk tanaman hias dari luar negeri yang memerlukan kondisi lingkungan spesifik.