Buku Atlas Budaya Islam atau The cultural Atlas of Islam yang di tulis bersama istrinya Lois Lamya al-Faruqi. Ini merupakan karya monumental suami istri Al-Faruqi yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Ilyas Hasan dengan judul "Atlas Budaya Islam, Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang" buku ini tidak lama diterbitkan setelah beliau berdua wafat. Dalam buku ini terdapat kurang lebih 300 foto, gambar dan ilustrasi yang menarik serta ditunjang oleh 77 peta asli, yang mana menjadikan buku ini bagaikan peta hidup yang merekam dan menampilkan gambaran peradaban Islam di segala bidangnya, mulai dari praktik sehari-hari, bidang seni, sains, hukum, politik, dan filsafat. Bentuk buku ini hampir menyerupai ensiklopedia yang dibagi menjadi 4 bagian besar :
Salah satu karya dari Ismail Raji Al-Faruqi adalah- Bagian pertama adalah telaah atas realitas sejarah, dimana Islam sebagai agama, budaya, dan peradaban dilahirkan. Dalam bagian pertama ini terdiri dari beberapa bab seperti Jazirah Arab : Latar belakang geografis, bahasa dan sejarah, serta agama dan budaya.
- Bagian kedua merupakan definisi perihal esensi peradaban islam atau tauhid.
- Bagian ketiga merupakan pendalaman bagian kedua, yaitu pembentukan esensi peradaban Islam yang menjadi sistem gagasan, sistem aktualisasi teladan (Sunnah Nabi) dan sistem lembaga sosial. Dalam bab ini merupakan analisis tentang perpaduan total antara Islam dan Budaya. Dengan artian memahami Islam berarti memahami budayanya, dan begitu pula sebaliknya, karena keduanya merupakan kesepadanan yang serasi tak terpisahkan. Sebagai penjabaran dari unsur tauhidi, Al-Faruqi memperinci pembahasannya dalam buku bagian ketiga, yang menjelaskan dari bentuk dari unsur ketauhidan Islam yakni; al-Qur'an, Sunnah, dan lembaga-lembaga turunannya seperti keluarga, madrasah, khilafah, dan seni.
- Bagian keempat adalah telaah atas manifestasi Islam dalam tindakan, pemikiran dan ekspresi. bagian terakhir ini penjelasan mengenai budaya Islam yang termanifestasi dalam tindakan, pemikiran, dan perbuatan. Bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan agama, bukan sekedar ritual ibadah. Islam adalah agama yang hadir dengan konsep kebenaran dan dapat diaplikasikan dimana saja.
Materil dalam buku ini disajikan dan diseleksi dari berbagai data. Prinsip yang memandu seleksi ini adalah kedekatan dengan ideal atau tingkat dimana data sejarah bisa dikatakan menceritakan esensi Islam. Oleh karena itu, setiap bab berupaya mengaitkan materilnya dengan tauhid, dan berupaya menunjukan bagaimana esensi itu bertindak sebagai landasan dan persyaratan bagi manifestasi yang dibicarakan.
Judul buku ini menggunakan kata "Atlas" karena memuat peta yang mempresentasikan ciri-ciri geografis yang bersifat visi, pertanian, urban, politik, ekonomi dan militer. Al-faruqi ini banyak mengemukakan gagasan serta pemikiran yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Dan semuanya berkaitan satu sama lain yang berporos pada satu sumbu yakni Tauhid.
Teori yang mendasar dari buku Atlas Budaya Islam terdapat dalam bagian inti peradaban Islam. Tak diragukan lagi bahwa inti dari peradaban Islam adalah Agama Islam atau inti dari agama Islam adalah Tauhid, perbuatan yang menegaskan Allah SWT itu Esa, pencipta mutlak lagi utama dan tuhan semesta alam.
Fajriudin. (2018). Historiografi Islam : Konsepsi dan Asas Epistemologi Ilmu Sejarah dalam Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H