Mohon tunggu...
Fanny Rofalina
Fanny Rofalina Mohon Tunggu... -

saving the world through writings

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bom Waktu Berbungkus Militansi Lingkungan

25 November 2013   23:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Lalu pantaskah aksi mereka disebut heroik? Sepertinya mereka menganggap dirinya sebagai Batman yang hadir untuk menyelamatkan dunia. Akan tetapi, dunia ini bukanlah Gotham City dan LSM lingkungan bukanlah Batman. Realitanya, LSM lingkungan malah menyulut pemberontakan, memecah belah opini publik, dan menciptakan separatisme. Mereka mengadu masyarakat lokal dengan pemerintah serta masyarakat lokal dengan sesama masyarakat lainnya yang mungkin kontra dengan pendapat para aktivis itu. Semangat mereka tidak jauh berbeda dengan semangat para jihadis yang memegang dogmanya secara radikal.

Sayangnya, hanya segelintir pihak yang bisa mengenali wajah asli LSM lingkungan. Memang terdapat beberapa politisi populis[11] yang memanfaatkan keberadaan LSM lingkungan untuk mendapatkan suara pemilih dengan kepentingan yang sama. Namun, masih banyak yang kurang familiar dengan eksistensi dan kekuatan mereka.

Menariknya, pengakuan itu malah datang dari kubu Hizbut Tahrir Indonesia yang secara terbuka menolak segala tawaran dari kelompok LSM. Pada pernyataan terbuka yang ditulis di Jakarta Post pada 22 Februari 2013, salah satu anggota HTI, Muhammad Rahmat Kurnia, mengklaim bahwa beberapa LSM mengembangkan liberalisme, komunisme, dan separatisme di Indonesia.

Sepertinya butuh satu radikal untuk dapat mengenali radikal lainnya. Dan Indonesia harus waspada. Tidak semua yang Hijau itu baik.

Referensi
[1] http://pedomannews.com/umum/24239-rusia-amankan-kapal-greenpeace-pertarungan-kedaulatan-negara-dan-lsm-lingkungan
[2] http://www.greenpeace.org/international/en/campaigns/climate-change/arctic-impacts/free-our-activists/
[3]http://www.theguardian.com/sustainable-business/blog/environmental-activism-power-without-accountability
[4]http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/18/walhi-head-gets-7-months-incitement.html-0
[5]http://www.tribunnews.com/regional/2013/07/15/aktivis-walhi-anwar-sadat-akhirnya-bebas
[6]http://www.tempo.co/read/news/2009/11/12/058208057/Aktivis-Greenpeace-Dipaksa-Keluar-dari-Lahan-RAPP
[7]http://www.youtube.com/watch?v=Mr7alFLdT54
[11]http://news.detik.com/read/2013/07/22/054620/2309408/10/aktivis-lingkungan-hidup-di-sumsel-siap-dukung-caleg-yang-go-green?nd772204btr
[9]http://regional.kompas.com/read/2013/04/21/1125220/Aktivis.Lingkungan.Mahasiswa.dan.Adat.Bentuk.Aliansi
[8]http://www.forestpeoples.org/partners/aliansi-masyarakat-adat-nusantara-aman-indigenous-peoples-alliance-archipelago
[10]http://www.youtube.com/watch?v=Bdq5Lm5IDj4&feature=c4-overview&list=UUxbwevoVLILdtgqk4wTB94w

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun