As a woman, I admit all women are beautiful. Sexy. Atractive. Pernyataan ini jujur, keluar dari pikiran, hati, dan mulut saya. Saya bukan penyuka sesama jenis, sangat suka dan butuh laki-laki. Totally normal. Tapi saya senang menikmati keindahan wanita. Sering sekali, saya perhatian teman-teman saya, di kampus sebagai pendidik, di studio dance sebagai penyuka sport, di pusat perbelanjaan sebagai pengunjung, mengangumi wanita dengan segala sensualitas dan keunikannya. All pretty.
Saya selalu perhatikan satu persatu dari mereka, mencari kelebihan baik secara fisik mau pun non fisik untuk menetapkan dimana kekuatan keindahan mereka, ada yang memang memiliki fisik yang sempurna, proporsional dan halus. Ada juga secara fisik biasa-biasa saja, namun pembawaan mereka menyenangkan, ramah, murah senyum, baik hati, sopan, lembut, genit, kenes, tegas, dan lain-lain. Atau merupakan gabungan keduanya, memiliki beberapa keindahan fisik dan beberapa karakter yang menyenangkan hati.... Semuanya indah, terlepas dari bentuk tubuh, usia, ras, dan lain-lain.
Sensualitas masing-masing wanita tidak sama, dan rasanya cupet bamget kalau dikotak-kotakan dalam standar tertentu, seperti: tinggi dan berat badan, ukuran vital, kecantikan wajah kulit rambut, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, jenis pekerjaan, ras, karena seperti saya paparkan di atas semua wanita cantik dan sensual dengan apa yang mereka miliki. Saya pernah terpesona melihat senyum seorang gadis, melihat sinar matanya yang berbinar dan tarikan senyuman yang menyihir siapa pun memandangnya. Atau saya tertarik dengan rambut panjang teman saya, bak beledu hitam halus, dan elegan. Apa saja yang dimiliki oleh wanita bisa membuat saya jatuh hati (bukan jatuh cinta).
Andai saya lelaki, pasti saya akan betah terus menerus hidup di dunia ini, memandang keindahan terusmenerus,bmenyenangkan mata dan hati setiap saat. Akhirnya saya sadar kenapa saya dilahirkan jadi wanita. Kalau saya lahir jadi lelaki pasti saya jadi Don Juan...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H