Mohon tunggu...
Fanny Fajriah
Fanny Fajriah Mohon Tunggu... -

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Menghilang

2 Maret 2014   04:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di selasar matamu, aku sering kali melihat seberkas warna dan cahaya yang begitu membuat siapa saja bisa terbius dan akan tenggelam di dalamnya, aku telah melihat senja di sana. Di kelopak matamu aku melihat sesuatu yang berat tertahan di sana. Di bulatnya matamu aku melihat binar yang begitu menyenangkan. Aku telah menjadi pengunjung setia, pengunjung yang begitu menyukai senja di matamu.


Aku mungkin telah terlahir untuk menjadi pemuja disetiap keindahan matamu. Aku telah begitu jatuh cinta pada matamu, bukan pada yang lain. Karena di sana, di matamu aku bisa melihat segalanya. Di matamu aku mengenal berbagai macam warna, bukan hanya hitam dan putih.


Aku begitu tenggelam dan bahkan akan semakin jauh tenggelam di mata mu bersama ribuan warna yang tercipta di dalamnya. Matamu mengajariku banyak hal yang tak pernah terlihat dan mungkin tak akan pernah kudapati dari mata yang lain.


Tapi pada hari yang lain, aku begitu tergesa-gesa ingin menemuimu. Bukan, bukan menemuimu, tapi menemui matamu. Betapa terkejutnya aku, ketika menatap matamu dan aku tak melihat senja di sana. Aku kalap seperti orang gila, berusaha mencari senja yang menghilang. Aku berulang kali mencari senja di sudut matamu yang lain, tapi senja itu tak juga kutemui. Senja itu telah mennhilang dari matamu, bagaimana bisa itu terjadi? Kemanakah senja itu pergi? Mengapa ia begitu cepat pergi dari matamu, dari mata yang begitu aku kagumi.


Apa aku harus mencari senja di mata yang lain?

Di malam yang merambat naik, 28 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun