Mohon tunggu...
Fanny Citra
Fanny Citra Mohon Tunggu... Pelajar -

Hard words breaks no bones

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Business School UPH Sosialisasikan Peluang Karier Lulusan Akuntasi kepada Siswa SMA

2 November 2015   09:32 Diperbarui: 2 November 2015   09:51 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. Paul James Myers,Deputy Head School of Accounting (School and Learning) RMIT University Australia

Adanya kemungkinan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masih belum cukup memahami jurusan yang akan dipilih dan peluang kerja yang sesuai dengan jurusan yang dipilihnya, membuat Business School  UPH mengadakan Accounting Challenge Competition 2015. Acara ini menyasar para pelajar SMA yang tertarik untuk meneruskan pendidikan di bidang bisnis.

Sebanyak kurang lebih 60 siswa hadir dalam acara seminar bertema “The Future of Accounting Education” yang diadakan Business School UPH pada Jumat, 30 November 2015 di D 503. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian programAccounting Challenge Competition 2015. Seminar ini menghadirkan Dr. Paul James Myers, Deputy Head, School of Accounting (Learning and Teacher) RMIT University Australia, untuk memaparkan mengenai dunia akuntansi dan apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang akuntan di masa mendatang.

Menurut Paul Myers, di jaman sekarang, Akuntan bukanlah profesi yang hanya mengontrol keuangan dan membuat laporan, untuk memberikan informasi terkait keberlangsungan organisasi, melainkan ia juga harus mampu berhubungan dengan klien, menganalisa dan memberikan saran-saran bisnis. “Akuntan masa kini berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Saat ini akuntan harus mampu melakukan perencanaan, analisis, dan interpretasi yang membantu orang untuk membuat keputusan. Ia  juga harus dapat memastikan bahwa organisasinya mentaati peraturan terkait pajak yang ditetapkan di negaranya. Terakhir, seorang akuntan juga perlu memberikan pendapat ahli yang dapat dipercaya,” ungkap Myers.

 

Terkait persaingan di era pasar bebas, Myers mengingatkan pentingnya seorang Akuntan profesional memiliki kualifikasi tidak hanya kompetensi di bidangnya tetapi juga  independen, jujur, dan bertindak sesuai dengan etika yang berlaku baik dalam etika bisnis maupun etika yang berlaku secara umum.

Terkait dengan kualifikasi tersebut, ada tiga hal yang menurut Myers perlu dipelajari oleh seorang Akuntan profesional. Pertama, Technical Skills dimana akuntan harus mengerti dengan baik apa itu akuntansi, keuangan, manajemen, dan pengetahuan lain. Namun masa kini perlu disadari bahwa akuntan profesional tidak hanya mempelajari hal-hal terkait akuntansi tetapi juga harus mempelajari perkembangan teknologi yang baru. Kedua, Professional Skills, Akuntan profesional harus terorganisir dengan baik, mampu mengumpulkan berbagai informasi, membuat timeline, memberi respon yang sesuai dengan klien, selalu belajar dan disiplin. Ketiga, Professional Value and Ethic yaitu seorang akuntan harus selalu memperhatikan etika dan nilai-nilai yang berlaku, dan juga selalu belajar terus menerus untuk mendukung dalam menjadi profesional akuntan. 

 

IMG_5137.JPG
IMG_5137.JPG
Grace Salim, Direktur Eksekutif Business School UPH  

Pada kesempatan tersebut, Grace Salim, Direktur Eksekutif Business School UPH juga menjelaskan pentingnya memiliki wawasan globaldan pengetahuan berstandar Internasional. Ia juga sempat menyinggung terkait program Joint Degree kerjasama UPH dan RMIT (Royal Melbourne Institue of Technology) Australia, bagi calon mahasiswa yang memiliki keinginan melanjutkan kuliah di luar negeri untuk mendapatkan pendidikan berskala internasional, namun memiliki keterbatasan. program Joint Degree adalah hasil kerjasama UPH dengan RMIT dalam bentuk kolaborasi kurikulum bagi mahasiswa UPH jurusan Manajemen dan Akuntansi. Perkuliahan sepenuhnya di UPH dengan mendatangkan dosen-dosen dari RMIT Australia berkolaborasi dengan dosen-dosen Business School UPH. Secara ekonomis, biayas studi program ini sangat terjangkau karena tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk belajar ke luar negeri, namun mendapatkan kurikulum internasional RMIT tanpa harus meninggalkan Indonesia. Dengan bekal ilmu serta wawasan yang internasional, maka lulusan program ini akan memperoleh peluang lebih besar dalam dunia kerja, tidak hanya di Indonesia tapi juga di pasar internasional.

 

Diakhir seminar yang dihadiri siswa dan guru SMA ini, Grace Salim juga mengumumkan program Business School berikutnya yaitu  Business Debate dan Entrepreneurship Marketing Plan yang terbuka untuk pelajar Sekolah Menengah di bulan Januari 2016 mendatang. (MT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun