Direktur Sekawan Institute, Raden Fanny Printi Ardi menyampaikan, Sekawan Institute, bernama lengkap Lembaga Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi "Sekawan Nusa Tenggara" (disahkan oleh KEMENKUMHAM melalui pengadilan tinggi kota Mataram), merupakan lembaga non profit yang berorientasi pada kegiatan pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat.
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran dan kepakaran untuk pembangunan daerah khususnya pada bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sekawan Institut didirikan pada tanggal 12 Desember 2018, oleh pemuda NTB berlatar belakang akademisi (dosen) dan praktisi di bidang ilmu komputer, tekologi infomasi dan komunikasi, desain komunikasi visual dan multimedia.
Dalam seminar tersebut para pembicara sepakat bahwaSmartCity bukan selalu tentang teknologi canggih dan aplikasi yang banyak, namun di mulai dengan masyarakatnya. Program SmartCity akan berhasil apabila didalamnya terdapat SmarCitizen.
Untuk mewujudkan itu tentu bukan tanggung jawab pemerintah saja namun seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat. karena akan banyak sekali menhadapi kendala-kendala dalam penerapannya atau bahwa perasalahan yang ada tidak tersentuk oleh program SmartCity tersebut. Oleh karena itu Sekawan Institut menginisiasi terbentuknya Forum Komunikasi Teknologi dan SmartCity NTB.
Forum ini diresmikan berbarengan dengan dibukanya seminar Bigdata VS SmartCity tanggal 5 Maret 2020 yang lalu. Kedepannya Forum ini akan di isi oleh kalangan akademisi dan praktisi dari berbagai bidang yang sesuai dengan enam dimensi SmartCity.
Forum ini nantinya akan di arahkan dan dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Mohammad Tajuddin dan Ismail Fahmi Ph.D. Dalam arahanya setahun kedapan Forum ini mampu memetakan permasalahan yang ada di dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H