Mohon tunggu...
Fanni Carmila
Fanni Carmila Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumahtanga. Mantan wartawan. Wiraswasta. Hobi mengarang

Asyik kalau bisa berkomunikasi dengan orang yang punya hobi sama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Drama Malam Tahun Baru Seekor Anjing

5 Januari 2023   10:07 Diperbarui: 5 Januari 2023   10:10 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak jalan ditempuh Tuhan guna mengetuk hati umatNya. Salah satunya adalah melalui seekor anjing bernama Skye, hewan kesayangan keluarga adik perempuanku.
Cerita dimulai dari perayaan malam tahun baru beberapa hari lalu. Kami tujuh bersaudara beserta keluarga masing-masing - ditambah keluarga bibiku dari Bandung - bergabung mengadakan pesta perayaan pergantian tahun di hotel Grand Kanaya Baturaden.

Malam Tahun Baru Seekor Anjing
Malam Tahun Baru Seekor Anjing
Berhubung di rumah tidak ada yang menjaga adikku memutuskan membawa serta dua ekor anjing kesayangannya, Scoobie yang berjenis Samoyed dan Skye sang anjing Husky.  

Sekitar pukul 11 malam anak-anak kami mulai menyalakan kembangapi.  Suaranya menggelegar mirip mercon disertai desingan yang memekakkan telinga. Suara tersebut membuat  kedua anjing tersebut panik dan ketakutan. Namun  reaksi keduanya berbeda. Scoobie langsung meringkuk di bawah kursi sehingga sempat kami peluk. 

Sedangkan Skye memilih meloloskan diri dari tali pengikatnya. Lari kencang masuk ke hutan bakau di sekitar hotel. Tak sempat diselamatkan.Pada dasarnya Husky termasuk jenis anjing yang punya daya terjang dan lari kuat sekali. Dalam sekejap kami yang sebelumnya sempat berpose bersama keduanya dibuat melongo. Sesaat tidak tahu harus berbuat apa.Upaya pencarian Skye pun berkembang menjadi drama yang menyedihkan di tengah kemeriahan pesta menjelang pergantian tahun.  

Kekelaman malam sesekali tersibak oleh kilatan kembangapi yang dinyalakan para tamu hotel yang kondisinya fully booked saat itu. Gelak tawa kami tertelan oleh ratap tangis adik bungsu yang sudah kehilangan akal sehat,  berlarian menyusuri jalan setapak sambil memanggil-manggil Skye. Menembus semak dan belukar, tanpa mempedulikan keselamatannya sendiri.

Menyaksikan hal tersebut kami semua ikut bergerak mencari. Tidak berapa lama beberapa orang tamu hotel turut bergabung. Dalam sekejap terkumpullah puluhan relawan membantu misi pencarian. Dengan bantuan sinar handphone dan senter kami menyapu sekeliling hotel yang begitu kelam dengan permukaan tanah naik-turun, diselingi aliran anak sungai yang kondisinya cukup deras. Nama Skye digemakan di mana-mana. Sayang dia tetap membisu, ditelan bunyi katak dan tongeret di tengah kegelapan. Usaha memancing kemunculannya melalui saudaranya scoobie  juga tidak berhasil.  

Malam terus bergulir. Putri adikku - yang selama ini kuperlakukan sebagai putri kandungku - mampu bersikap lebih tabah. Ia mencoba menghubungi komunitas pecinta anjing via wa. Mengirimkan foto Skye. Melalui bantuan telepati seorang anggotanya diketahui posisi anjing rumahan yang biasanya manja tersebut terjebak di sebuah palung sungai. Menurut penerawangannya, binatang malang itu tidak akan mampu menempuh jalan pulang. Karena lingkungan itu tidak cukup dikenal. Ia harus ditolong!

Adikku dan sang putri makin terpuruk. Sambil memeluk Scoobie keduanya memutuskan tidak mau balik ke Wangon. Akan bertahan meneruskan pencarian bila langit sudah terang. Saat itu sudah pukul 1.30 pagi. Semua merasa lelah dan putusasa.

Kakak sulungku yang anggota Perbakin berusaha mencari bantuan rekan-rekannya yang sering diajak berburu celeng bersamanya menggunakan anjing pelacak. Bantuan dijanjikan akan datang pagi-pagi. Kamipun membubarkan diri.

Hilangnya Skye rupanya menjadi trending topik yang beredar ke seluruh tamu Grand Kanaya. Semuanya menunjukkan rasa simpati dan kepeduliannya.

Jam 6 pagi; sesuai yang dijanjikan, datanglah pak Joko dan pak Dartim bersama Ciko dan Jangkrik, dua ekor anjing  kampung namun punya keahlian khusus melacak jejak babi hutan melalui indra penciumannya. Setelah mengendus bau tali dan baju yang bisa dikenakan Skye keduanya lari menembus hutan. Diikuti kakak sulung serta kedua rekannya. Misi pencarian dilanjutkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun