Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | Bachelor of German Language Education

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Digital Life Balance, Layaknya Nasi dan Lauk; Keduanya Harus Seimbang!

1 Oktober 2024   12:52 Diperbarui: 4 Oktober 2024   23:47 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Somethingway)

Di era digital yang serba cepat ini, kita sering kali terjebak dalam dunia maya hingga lupa dengan kehidupan nyata

Layaknya nasi yang menjadi sumber energi, kehadiran teknologi seperti smartphone dan internet memang penting. Namun, tanpa lauk yang bervariasi, nasi pun terasa hambar. 

Dalam konteks ini, digital life balance menjadi kunci agar kita bisa menikmati hidup secara utuh. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana menemukan keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata agar hidup kita lebih bermakna.

Sering kali, kita melihat orang-orang terbenam dalam layar ponsel mereka, bahkan saat berkumpul dengan teman atau keluarga. Momen-momen berharga ini bisa terlewatkan jika kita tidak pintar-pintar mengatur waktu. 

Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa meski teknologi menawarkan banyak kemudahan, interaksi nyata tetaplah tak tergantikan. Dengan memahami pentingnya keseimbangan, kita bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia dan produktif.

Keseimbangan bukan berarti menghindari teknologi sepenuhnya, melainkan menggunakannya dengan bijak. Sama seperti memasak, kita butuh takaran yang tepat agar hasilnya lezat. 

Dalam konteks digital life balance, kita perlu mencari cara agar teknologi bisa menjadi pelengkap, bukan penghalang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Yuk! kita bahas lebih dalam bagaimana cara mencapai keseimbangan ini.

1. Mengatur Waktu: Kunci Utama dalam “Digital Life Balance

Satu hal yang sering terabaikan adalah pengaturan waktu. Kita sering kali merasa "terikat" dengan gadget, seolah hidup kita bergantung padanya. 

Padahal, waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki. Mengatur waktu penggunaan teknologi adalah langkah pertama untuk mencapai digital life balance yang sehat. 

Buatlah jadwal harian yang mencakup waktu untuk bekerja, bersosialisasi, dan juga waktu untuk diri sendiri tanpa gangguan digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun