Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | German Language Education UNIMED

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pepatah Lama sebagai Alarm: Perut Bisa Memberi Sinyal, tapi Otak Tidak

18 September 2024   12:10 Diperbarui: 19 September 2024   10:09 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Freepik/ANNAimg

Pernah mendengar pepatah, “Perut bisa memberi sinyal, tapi otak tidak”? Walaupun terdengar seperti nasihat dari zaman dahulu, pepatah ini mengandung pelajaran penting yang sangat relevan dengan kehidupan modern kita.

Meskipun kita sering mengabaikan sinyal yang datang dari perut, pesan dari pepatah ini bisa mengajarkan kita banyak hal tentang kesehatan dan keseimbangan hidup.

Mari kita telusuri bagaimana pepatah ini berlaku dalam konteks kekinian serta nilai filosofis yang bisa kita petik.

Mengartikan Sinyal Perut di Era Modern

Di zaman sekarang, kita sering terjebak dalam rutinitas yang sibuk dan terkadang melupakan sinyal yang diberikan oleh tubuh kita, terutama perut. 

Bayangkan saja saat Anda merasa lapar di tengah pekerjaan yang menumpuk—sering kali kita memilih untuk menunda makan demi menyelesaikan tugas. Hal ini bisa berdampak pada energi dan fokus kita.

Pepatah ini mengingatkan kita bahwa perut, sebagai pusat kebutuhan fisik kita, sebenarnya memberi sinyal yang sangat penting.

Di dunia digital saat ini, kita sering kali lebih fokus pada layar daripada pada sinyal tubuh kita. Misalnya, saat bekerja berjam-jam di depan komputer, kita sering kali mengabaikan rasa lapar.

Namun, hal ini justru bisa menurunkan produktivitas dan kesehatan. Menghargai sinyal perut seperti rasa lapar atau kelelahan sebenarnya dapat membantu kita merasa lebih segar dan produktif.

Selain itu, banyak dari kita merasa harus terus bergerak dan berproduktif, sering kali menganggap sinyal tubuh seperti rasa lapar atau kelelahan sebagai gangguan.

Padahal, dengan memberikan perhatian lebih pada sinyal tubuh ini, kita bisa mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan, dan merasa lebih bahagia secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun