Mohon tunggu...
Fanisia Senja
Fanisia Senja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Lelakiku......

28 Mei 2015   18:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam menjejak,mengajak bercerita
Tentang seorang wanita
Menyulam rindu di ujung kuku
Yang kusutnyaa terlalu banyak
Matanya tak awas karena was-was

Ah....tidurlah Nak! Kutunaikan dulu jarum hasrat ini di pelataran kuku
Biar sampai rindu.
Esok, jika ayahmu pulang kan kita panen rindu itu, tak akan kita jual apalagi diobral.
Kita santap sampai puas, tuntas!
Tidurlah Nak!Tidurlah! Jangan bertanya lagi dimana kita tunggu
Kita bukan wanita dari lelaki penanam yang punya pondok untuk berdiam
Kita adalah wanita dari lelaki pengembara yang sabar kita tak ada batas muara
Tak punya tempat merapat, tak ada ruang berdiam pun peraduan kelelahan.

Kita menjerang api-api menjadi benci.
Menanak sekam menjadi dendam untuk kita suguhkan saat ayahmu datang
Agar pulang tak menjadi arang.
Maka, diujung garis mimpimu
Kubisikan mendayu, merayu
"Nak...dengarlah...inilah rinduku pada ayahmu..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun